BACA JUGA:37 Tim Bola Voli Putra dari 4 Kabupaten & Kota di Sumsel, Ikuti Turnamen Sanding Marga Cup 2024
Namun, pelatih Anwar Sadat menegaskan bahwa timnya tidak boleh menganggap remeh lawan. “Kami harus tetap fokus.
Semua tim datang ke sini membawa semangat tinggi. Puerto Riko bisa jadi tampil lepas karena tidak ada beban. Anak-anak harus bermain disiplin dan percaya diri,” ujarnya.
Sebelum berangkat ke Cina, Ketua Umum PBVSI, Imam Sudjarwo, sempat menyampaikan optimisme tinggi.
Ia menilai skuad muda Indonesia telah menjalani persiapan matang, mulai dari tampil di Proliga, Kejuaraan Asia U-20 di Surabaya, hingga pemusatan latihan panjang.
“Persiapan teknis, taktis, strategi, hingga fisik sudah 100 persen. Kami juga membangun mental dan integritas pemain agar pantang menyerah demi Merah Putih,” kata Imam saat pelepasan timnas.
Target awal yang dipasang PBVSI adalah lolos fase grup dan menembus 16 besar, bahkan berharap bisa memperbaiki peringkat hingga 12 besar dunia. Namun, realitas di lapangan membuat ekspektasi itu kandas.
Kegagalan di fase grup tidak boleh dipandang sebagai akhir, melainkan pembelajaran berharga bagi regenerasi voli Indonesia. Beberapa faktor yang harus dievaluasi antara lain:
Kualitas penerimaan bola pertama yang sering membuat serangan tidak berkembang.Ketahanan fisik ketika laga berjalan panjang hingga lima set. Mental bertanding dalam momen krusial, seperti saat menghadapi Argentina.
Meski demikian, keikutsertaan di ajang dunia ini menjadi pengalaman berharga bagi pemain muda. Mereka ditempa menghadapi tim-tim besar seperti Italia, Prancis, dan Ukraina yang sudah terbiasa tampil di level elite.
Meski gagal menembus 16 besar, Timnas Voli Putra U-21 Indonesia tetap berpeluang menutup turnamen dengan catatan positif.
Laga kontra Puerto Riko diharapkan menjadi momentum kebangkitan untuk setidaknya finis lebih baik di klasemen akhir, bukan di papan bawah.
Dukungan publik dan semangat pantang menyerah harus tetap menyertai perjuangan skuad muda ini. Apapun hasilnya, pengalaman di Kejuaraan Dunia U-21 2025 menjadi pijakan penting bagi masa depan voli putra Indonesia.