Calon Superstar Voli Dunia, Ini Sosok Helena Antar Brasil Raih Perunggu Kuaraan Dunia Voli U-21 2025 Surabaya

Rabu 20-08-2025,14:55 WIB
Reporter : Rakhmat MH
Editor : Rahmat

“Tidak mudah karena ada banyak beban yang harus saya bawa. Tetapi saya berlatih keras setiap hari, dan saya tahu bisa mengandalkan staf untuk mendukung saya. Saya masih punya banyak hal untuk diperbaiki,” ucapnya dengan rendah hati.

Pernyataan ini memperlihatkan sisi manusiawi seorang bintang muda: talenta luar biasa yang dipadukan dengan kesadaran diri untuk terus berkembang.

Helena kini berdiri di persimpangan antara level junior dan senior. Di tim U21, ia mendapat kesempatan tampil lebih banyak, mengasah naluri kompetitif dan memperkuat mental. 

Sementara itu, dari latihan bersama tim nasional senior, ia memperoleh pengalaman berharga yang bisa ia bawa kembali ke level junior.

BACA JUGA:RIUH, Saat Timnas Voli Putri U-21 Indonesia Curi Satu Set dari Italia di Kejuaraan Dunia 2025

BACA JUGA: Ini Sosok Kapten dan Bintang Voli Putri U-21 Vietnam yang Terbongkar karena Berjenis Kelamin Pria

“Saya bisa bermain lebih banyak di sini dibandingkan dengan tim senior, tetapi saya juga bisa menggunakan apa yang saya pelajari dari tim senior untuk membantu rekan-rekan saya di pertandingan seperti ini,” jelasnya.

Pernyataan itu menggambarkan kedewasaan Helena dalam memandang perjalanan kariernya. Ia tak terburu-buru, namun juga tidak puas hanya di level usia muda.

Ambisinya jelas: menjadi bagian penting dari tim senior Brasil dan membantu negaranya meraih medali di ajang internasional.

Simbol Tradisi Voli Brasil. Brasil dikenal sebagai salah satu negara dengan tradisi voli terkuat di dunia, melahirkan pemain-pemain hebat yang menginspirasi generasi berikutnya. 

Helena tampaknya ditakdirkan untuk menjadi bagian dari warisan tersebut. Kombinasi tinggi badan, teknik mumpuni, mental baja, serta daya juang membuatnya mencerminkan ciri khas yang telah lama melekat pada tim voli Brasil.

Dalam dirinya, publik melihat gambaran masa depan: seorang pemain yang tak hanya bisa mencetak poin, tetapi juga memimpin, memotivasi, dan mengangkat performa tim. 

Dengan dua medali perunggu dunia yang sudah ada di tangannya sebelum usia 21, Helena sudah menapaki jalan menuju panggung terbesar.

Meski masa depannya di tim nasional senior belum dipastikan, Helena tak ragu menunjukkan ambisinya.

“Saya ingin mendukung semua pemain yang berlatih bersama tim, dan membantu kami meraih medali lain serta hasil kuat di turnamen berikutnya,” katanya penuh semangat.

Sikap ini menunjukkan bahwa bagi Helena, perjalanan masih panjang. Ia sadar bahwa menjadi bintang dunia bukanlah hasil instan, melainkan proses berkelanjutan yang memerlukan kerja keras, disiplin, dan kerendahan hati.

Kategori :