Sekda OKI, Asmar Wijaya mengenakan baju bodo Bugis yang anggun, serta kepala OPD lainnya yang mengenakan ulos Batak dengan corak khas, pakaian adat Minangkabau dengan suntiang megah, busana Bali yang elegan, hingga busana khas Papua yang mencuri perhatian.
Deretan warna-warni pakaian adat yang dikenakan para peserta upacara kian membuat suasana semarak namun tetap penuh makna kebangsaan.
BACA JUGA:Serbu! 5 Hp Oppo Ini Dijual dengan Harga Murah Jelang Hari Kemerdekaan, Berikut Bocorannya
Penggunaan pakaian adat nasional ini memang diwajibkan bagi seluruh OPD dan ASN dilingkungan Pemkab OKI.
Ini selain memupuk nasionalisme juga pelestarian terhadap kebudayaan daerah.
"Penggunaan pakaian ini merupakan upaya pelestarian terhadap kebudayaan daerah. Kita harus bangga karena pakaian adat yang dipakai dalam upacara HUT RI ini sebagai warisan leluhur kita," ungkap Bupati OKI, Muchendi saat di wawancarai awak media usai upacara.
Teguhkan Nilai Perjuangan lewat Pembangunan
Peringatan HUT ke 80 Republik Indonesia menurut Bupati Muchendi jadi momentum untuk meneguhkan nilai-nilai perjuangan yang diwariskan para pendiri bangsa.
BACA JUGA:Sekda PALI Raih Satyalancana Karya Satya XX di Hari Kemerdekaan
"Makna dan tujuan dari peringatan hari kemerdekaan ini adalah mengangkat kembali semangat perjuangannya dan yang telah dilakukan oleh pendahulu kita," tuturnya.
Kehadiran pemerintah menurutnya untuk memastikan kesejahteraan masyarakat OKI dapat di wujudkan.
“Pemerintah daerah berusaha semaksimal mungkin menjaga amanah masyarakat serta perjuangan para pendahulu dapat dilanjutkan," terang dia.
Beberapa program prioritas nasional menurut dia terus dikebut antara lain swasembada pangan, sekolah rakyat, program makan berigizi gratis, koperasi desa yang akan terus dikawal bersama-sama.
BACA JUGA:Spesial Hari Kemerdekaan, Cuma Pakai Link Ini Langsung Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp178 Ribu