Dalam sambutannya, Bupati OKI, H Muchendi mengatakan pendidikan dan pembinaan rohani sebagai bekal integrasi warga binaan saat kembali ke masyarakat.
Langkah ini selaras dengan latihan di beberapa lapas lain yang menggabungkan pendidikan formal dan keagamaan sebagai bekal integrasi kembali ke masyarakat lebih berdaya.
"Remisi dan pendidikan ini adalah kesempatan emas. Jadikan momen ini sebagai titik perubahan. Kembalilah ke masyarakat sebagai manusia yang lebih baik," jelas Bupati OKI.
Lanjutnya, jangan ulangi kesalahan, dan manfaatkan pendidikan rohani dan intelektual untuk membuktikan bahwa saudara bisa diterima kembali sebagai individu produktif.
Dia juga menambahkan bahwa Kerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kemenag ini adalah bukti nyata bahwa pemerintah hadir tidak sekadar menghukum, tapi membimbing.
"Langkah ini bukan hanya simbolik, melainkan bagian dari upaya holistik Pemkab OKI untuk mendukung reintegrasi," tukasnya.
BACA JUGA:Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Gelar PORSENAP 2025 untuk Warga Binaan
BACA JUGA:Kalapas Tanjung Raja Hadiri Pemusnahan Barang Bukti Narkotika dan BB Lainnya di Kejari Ogan Ilir
Dimana sinergi pendidikan dan pembinaan spiritual terbukti membuka jalan bagi warga binaan untuk kembali menjadi bagian positif dari masyarakat.
Dalam acara pemberian remisi, Sebanyak 744 warga binaan Lapas Kayuagung menerima remisi umum, sementara 725 warga binaan memperoleh remisi dasawarsa, yaitu pengurangan hukuman yang hanya diberikan setiap sepuluh tahun.
Dari jumlah tersebut, 45 orang langsung bebas hari ini, menyusul adanya kebijakan subsider pengganti.
Pada kesempatan tersebut, Lapas Kayuagung juga menampilkan sejumlah hasil pembinaan kemandirian warga binaan, seperti bengkel otomotif dan jasa potong rambut.