Ini berarti seluruh permukaan layar dapat dimanfaatkan untuk konten, memberikan kesan imersif yang jauh lebih maksimal.
BACA JUGA:Samsung Pastikan Exynos 2600: Chip 2nm Pertama di Dunia untuk Smartphone, Ungguli Apple dan Qualcomm
Meski begitu, perubahan ini tidak serta-merta disambut dengan suka cita oleh semua pengguna.
Banyak penggemar Apple yang sudah terlanjur nyaman dan bahkan menyukai tampilan Dynamic Island.
Bagi mereka, fitur ini bukan sekadar “lubang di layar yang bisa berubah bentuk”, melainkan identitas baru iPhone yang unik dan berbeda dari ponsel lainnya.
BACA JUGA:Apple Siap Luncurkan 4 iPhone Sekaligus September Ini, Model Barunya Bikin Shock!
BACA JUGA:Bocoran Terbaru: iPad Pro M5 dan Apple Watch Series 11 Juga Ikut Muncul!
Kehilangan Dynamic Island bisa membuat tampilan iPhone terasa “kosong” di bagian atas layar, terutama bagi yang terbiasa melihat animasi transisi halus setiap kali ada notifikasi.
Analis teknologi Ming-Chi Kuo memprediksi bahwa Apple mungkin akan mengambil langkah hati-hati dengan perubahan ini.
Menurutnya, kemungkinan besar desain full-screen tanpa Dynamic Island hanya akan hadir di iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max terlebih dahulu.
Model standar kemungkinan masih mempertahankan Dynamic Island hingga Apple merasa teknologi kamera dan Face ID di bawah layar sudah cukup matang dan terjangkau untuk semua varian.
BACA JUGA:iPhone 17 Series Hadir Tanpa Tombol Fisik? Pembaharuan Teknologi Terbesar Apple yang Bikin Kaget
BACA JUGA:Apple Bikin Geger Lagi, iPhone 17 Air Super Tipis Cuma Setebal Pensil!
Dari sisi teknis, menghilangkan Dynamic Island berarti Apple harus memastikan dua hal: pertama, kamera di bawah layar mampu menghasilkan gambar berkualitas tinggi tanpa gangguan distorsi atau penurunan warna akibat panel OLED; kedua, teknologi Face ID tetap akurat dan cepat meski sensor tidak terlihat.
Kedua tantangan ini bukan hal sepele, mengingat sejarah industri smartphone menunjukkan bahwa under-display camera sering dikritik karena hasil foto yang buram atau kurang tajam.