Menurut beberapa petani, dengan harga TBS di atas Rp 3.400/Kg untuk tanaman produktif, mereka dapat mulai memperbaiki kesejahteraan rumah tangga dan melunasi utang usaha yang sebelumnya tertunda akibat rendahnya harga.
Kenaikan ini juga meningkatkan semangat petani untuk melakukan perawatan kebun secara optimal, termasuk pemupukan, sanitasi, dan peremajaan tanaman sawit yang sudah tidak produktif.
Komitmen Pemerintah dalam Penetapan Harga yang Transparan. Penetapan harga TBS sawit plasma di Jambi melibatkan banyak pihak, termasuk perwakilan petani, asosiasi perusahaan kelapa sawit, serta tim teknis dari Dinas Perkebunan.
Semua pihak duduk bersama dalam forum rapat penetapan harga setiap pekan guna memastikan keadilan dan transparansi harga.
Dinas Perkebunan Jambi juga menyatakan komitmennya untuk menjaga tata kelola yang baik dalam sistem penetapan harga sawit plasma agar tidak terjadi monopoli atau manipulasi harga dari pihak-pihak tertentu.
“Kami ingin memastikan bahwa harga yang ditetapkan benar-benar mencerminkan harga pasar dan berpihak kepada petani. Ini bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan petani sawit di Jambi,” ungkap perwakilan Dinas Perkebunan.
Dengan tren harga yang kembali naik, petani berharap harga TBS tetap stabil atau terus meningkat dalam beberapa bulan ke depan, apalagi menjelang musim panen raya.
Pemerintah daerah melalui Dinas Perkebunan juga diharapkan terus melakukan pengawasan terhadap perusahaan sawit agar semua mitra plasma menerima hak sesuai ketentuan.
Tak hanya itu, para petani juga didorong untuk terus memperkuat kelembagaan dan meningkatkan kemampuan manajemen kebun agar mampu bersaing dan beradaptasi dalam industri sawit yang dinamis.
Harga TBS sawit di Provinsi Jambi untuk periode 1-7 Agustus 2025 mengalami kenaikan Rp 50,24/Kg menjadi Rp 3.492,33/Kg pada kelompok umur 10–20 tahun. Kenaikan ini dipicu oleh naiknya harga CPO dan kernel serta membaiknya permintaan pasar.
Penetapan harga dilakukan secara terbuka dan transparan oleh tim yang melibatkan banyak pihak. Harapannya, tren ini bisa terus berlanjut dan membawa dampak positif bagi kesejahteraan petani sawit di Jambi.