Meski lebih dominan, Indonesia kesulitan menembus pertahanan disiplin yang diterapkan tim Harimau Muda.
Malaysia sendiri mencoba memanfaatkan long ball kepada Fergus Tierney, penyerang berdarah Skotlandia, sebagai ujung tombak.
Namun, lini belakang Indonesia yang digalang Kadek Arel dan Kakang Rudianto tampil disiplin, tak memberi ruang kepada Tierney.
Menjelang akhir babak pertama, Indonesia mulai meningkatkan tempo. Pada menit ke-45+2, Dony Tri Pamungkas memiliki peluang lewat sepakan dari jarak dekat, tetapi bola melebar. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum.
Babak Kedua: Intensitas Tinggi, Peluang Makin Banyak
Memasuki babak kedua, tempo pertandingan meningkat signifikan. Pelatih Vanenburg memasukkan Achmad Maulana untuk menambah variasi di lini tengah, menggantikan Alfharezzi Buffon.
Malaysia nyaris mencetak gol pada menit ke-53 melalui tendangan bebas Aliff Izwan yang mengarah ke sudut atas gawang timnas Indonesia, namun kiper Cahya Supriadi melakukan penyelamatan gemilang.
Semenit berselang, Indonesia membalas melalui skema serangan balik cepat.
Jens Raven hampir mencetak gol setelah menerima umpan dari Ahmad Maulana, tapi sepakannya masih bisa ditekel bek Malaysia.
Peluang emas kembali hadir pada menit ke-58. Kerja sama satu-dua antara Maulana dan Raven menghasilkan ruang tembak, namun sepakan Raven masih bisa diblok oleh kiper Malaysia Zulhilmi yang tampil sigap sepanjang laga.
Pergantian pemain kembali dilakukan Indonesia pada menit ke-74.
Jens Raven yang tampak kelelahan digantikan Hokky Caraka. Diharapkan memberi daya dobrak baru, Hokky justru kerap membuang peluang dan bahkan diganjar kartu kuning usai menabrak kiper Malaysia saat duel udara.
Malaysia sempat mengancam melalui sepakan jarak jauh pada menit ke-70, tetapi Cahya Supriadi kembali tampil solid di bawah mistar.
Hingga menit ke-90, kedua tim terus bertarung dengan determinasi tinggi. Tercatat, wasit asal Jepang Koji Takasaki mengeluarkan tujuh kartu kuning sepanjang pertandingan, bukti tingginya tensi laga.