Secara performa, fitur multitasking ini didukung penuh oleh kapasitas RAM besar pada model iPad terbaru.
Berdasarkan pengujian Geekbench Multicore dan real-time rendering di Procreate serta LumaFusion, tidak ada lag atau drop performa saat mengelola lima hingga tujuh aplikasi aktif secara bersamaan dengan jendela mengambang.
Bahkan, sistem tetap stabil ketika menjalankan proses berat seperti kompresi video dan editing grafis berbasis layer.
BACA JUGA:iPadOS 26 Kini Bisa Dipakai di iPad Lawas, Fitur Baru Bikin Kerja Makin Kencang
BACA JUGA:8 Rekomendasi iPad Terbaik 2025, Mumpuni untuk Berbagai Kebutuhan
Meskipun belum dirilis secara publik, fitur tersembunyi yang menyerupai Stage Manager ini menjadi bukti bahwa iPadOS 26 mengarah pada pendekatan sistem operasi hybrid.
Apple tidak lagi membatasi pengalaman multitasking hanya untuk Mac, tetapi mulai menyuntikkannya ke dalam lini tablet premiumnya.
Apakah ini langkah awal menuju unifikasi sistem macOS dan iPadOS, atau hanya sekadar eksperimen fungsional sementara, belum dapat dipastikan.
Namun satu hal jelas: iPadOS 26 tidak bisa lagi dianggap sekadar sistem operasi tablet biasa.