Dengan pendekatan berbasis komunitas dan pemanfaatan sumber daya lokal, PTBA berharap program ini dapat menjadi model pemberdayaan ekonomi yang bisa direplikasi di wilayah lain dengan kondisi serupa.
Ketua Rimba Farm Tegal Rejo, Hendri, yang juga merupakan penerima manfaat dari program ini, mengungkapkan rasa terima kasih dan optimisme atas dukungan yang diberikan PTBA.
BACA JUGA:Transformasi Tanjung Enim Jadi Kota Wisata: PTBA Hadirkan Botanical Garden dan Klawas Waterpark
"Pendampingan ini bukan sekadar transfer pengetahuan teknis, tetapi juga bentuk nyata dari komitmen perusahaan untuk peduli dan berinvestasi pada masa depan komunitas lokal," ujarnya.
Hendri juga menekankan pentingnya dukungan yang diberikan, karena program ini memberikan kesempatan yang besar untuk pengembangan ekonomi masyarakat.
Lebih dari sekadar menciptakan lapangan pekerjaan baru, program budidaya itik petelur ini juga menjadi bagian dari upaya PTBA untuk mewujudkan ekonomi yang inklusif, adil, dan berkelanjutan di daerah sekitar operasional tambang.
Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, PTBA berharap dapat memperkuat kapasitas lokal dalam jangka panjang, menciptakan peluang usaha baru, dan mengurangi ketergantungan pada sektor tambang.
BACA JUGA:Tonidi dan Kelompok Bangsal Pematang Sukses Ternak Burung Puyuh Berkat Dukungan PTBA
BACA JUGA:Keberhasilan Sugeng Priyanto, Peternak Lele Sukses di Muara Enim Berkat Dukungan PTBA
Keberhasilan dari program ini sejalan dengan prinsip keberlanjutan yang terus dijalankan oleh PTBA dalam setiap lini operasinya.
PTBA berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif tidak hanya untuk peningkatan taraf hidup masyarakat, tetapi juga pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dengan hadirnya program budidaya itik petelur ini, PTBA berharap dapat mempercepat transformasi ekonomi yang berkelanjutan di wilayah Ring 1, sekaligus memberikan dampak positif yang dapat dirasakan oleh generasi mendatang.