POCO F7 juga belum dilengkapi dengan beberapa fitur yang kini mulai dianggap standar di segmen menengah atas.
BACA JUGA:Poco C71 Hadir dengan Baterai Besar, Performa Unggulan Harga di Bawah Rp 1 Juta, Ini Spesifikasinya!
BACA JUGA:POCO F7 Resmi Usung Snapdragon 8s Gen 4, Ponsel Super Cepat Siap Guncang Pasar Ponsel Canggih
Tidak ada fitur wireless charging, tidak tersedia kamera telephoto, belum mendukung refresh rate adaptif yang hemat daya, dan kualitas speaker masih berada di level biasa tanpa dukungan tuning seperti Dolby Atmos.
Fitur-fitur ini mungkin tidak krusial bagi semua orang, tetapi absennya semakin mempertegas bahwa POCO menekan harga dengan memangkas elemen kenyamanan non-performa.
Isu performa juga tidak sepenuhnya bersih. Meskipun benchmark-nya luar biasa, POCO F7 tetap mengalami penurunan performa (throttling) saat dipakai dalam sesi gaming panjang atau multitasking berat.
Sistem pendingin internal belum bisa menjaga suhu tetap stabil dalam jangka waktu lama, yang akhirnya membuat performa prosesor harus diturunkan secara otomatis untuk mencegah overheating.
BACA JUGA:POCO F7 Resmi Usung Snapdragon 8s Gen 4, Ponsel Super Cepat Siap Guncang Pasar Ponsel Canggih
BACA JUGA: HP POCO F7 Segera Meluncur, Ditenagai Snapdragon Paling Kencang!
Kondisi ini bisa sangat terasa terutama bagi gamer yang bermain lebih dari satu jam tanpa jeda.
Selain itu, walaupun fast charging 90W terdengar mengesankan, banyak pengguna menemukan bahwa charger bawaan hanya berdaya 67W dan waktu pengisian hingga penuh tidak secepat yang dijanjikan di brosur.
Bahkan dalam beberapa pengujian, durasi pengisian hingga 100 persen bisa memakan waktu hampir 70 menit, lebih lama dari ekspektasi konsumen terhadap teknologi fast charging di tahun 2025.
Dari sisi pengalaman pengguna, ada pula keluhan tentang ketiadaan fitur-fitur kecil yang sebenarnya sangat membantu.
BACA JUGA:Cari HP 2 Jutaan? POCO X5 5G Pilihan yang Tepat di Bulan Juni 2025
Ternyata fitur NFC yang tidak hadir di semua varian, sistem getaran (haptic feedback) yang terasa biasa saja, serta kustomisasi UI yang masih terbatas dibandingkan brand lain yang lebih fokus pada user experience.