Mengapa Musim Kemarau 2025 Mundur dan Berdurasi Lebih Pendek, Berikut Ini Penjelasan BMKG

Rabu 25-06-2025,08:25 WIB
Reporter : Rakhmat MH
Editor : Mahmud

SUMEKS.CO- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) resmi mengumumkan bahwa musim kemarau tahun 2025 mengalami kemunduran.

BMKG memprediksi Kemarau tahun ini akan memiliki durasi yang lebih pendek jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 

Kondisi musim Kemarau yang mundur ini dipicu oleh tingginya curah hujan yang masih terjadi di sejumlah wilayah Indonesia hingga pertengahan Juni 2025.

BMKG pun mengingatkan seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan langkah adaptasi yang bijak dalam menghadapi perubahan pola iklim yang semakin dinamis.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam siaran pers resminya menjelaskan bahwa hingga awal Juni 2025, baru sekitar 19 persen zona musim di Indonesia yang telah memasuki musim kemarau. 

BACA JUGA:BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Kota Palembang dan Sekitarnya Saat Idul Adha 1446 H

BACA JUGA:Peringatan Dini BMKG, Hujan Diprediksi Mengguyur Palembang Dua Hari Berturut 13-14 Mei 2025

Artinya, sebagian besar wilayah Indonesia masih berada dalam musim hujan atau masa transisi, meskipun secara klimatologis seharusnya musim kemarau sudah mulai berlangsung di sejumlah daerah.

“Jadi Awal musim kemarau tahun ini mengalami kemunduran, salah satunya disebabkan oleh curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya pada bulan April hingga Mei 2025, yang seharusnya menjadi masa peralihan menuju musim kemarau,” ungkap Dwikorita, Jumat 21 Juni 2025.

Dwikorita memaparkan bahwa fenomena ini sebenarnya telah diprediksi BMKG melalui prakiraan iklim bulanan yang dirilis sejak Maret 2025. 

Dalam prediksi tersebut, BMKG mengantisipasi adanya peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk Sumatera bagian selatan, Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Prediksi musim dan bulanan kami menunjukkan adanya anomali curah hujan di atas normal di wilayah-wilayah tersebut, dan inilah yang menjadi salah satu penyebab utama mundurnya awal musim kemarau tahun ini,” jelas Dwikorita.

Berdasarkan analisis data curah hujan pada Dasarian I (sepuluh hari pertama) Juni 2025, BMKG mencatat bahwa sebagian besar wilayah Indonesia mulai menunjukkan tanda-tanda pergeseran menuju musim kemarau. 

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Palembang Jumat Suhu Cenderung Panas, BMKG Imbau Waspada Kebakaran

BACA JUGA:BMKG Prediksi Palembang Masuk Musim Kemarau pada Juni 2025

Kategori :