Dengan total 70 anggota kelompok tani, kami kini menjadi contoh nyata bahwa lahan bekas tambang bisa diubah menjadi sumber penghidupan berkelanjutan.
Kafe Arang dan Ekspor Kopi ke China
Salah satu tonggak keberhasilan kami adalah pendirian Kafe Arang, kafe milik petani yang menjadi tempat promosi dan penjualan kopi Robusta asli Sawahlunto. Kafe ini bukan hanya tempat ngopi, tapi juga ruang edukasi dan pusat interaksi masyarakat, sekaligus menjadi simbol keberhasilan program PTBA.
Lebih membanggakan lagi, kopi kami bahkan telah berhasil diekspor hingga 100 kg ke China, membuktikan bahwa kopi dari Sawahlunto mampu bersaing di pasar internasional.
Perubahan Nyata: Dari Harapan Menjadi Kenyataan
Kini, penghasilan rata-rata kami mencapai Rp 6–7 juta per bulan. Tapi yang lebih penting dari itu adalah perubahan pola pikir. Kami kini percaya bahwa kami mampu. Kami tidak lagi melihat lahan bekas tambang sebagai tanah mati, tapi sebagai lahan subur penuh harapan.
PTBA tidak hanya memberikan bantuan, tapi juga membangkitkan semangat dan kapasitas kami sebagai petani. Kami merasa bangga menjadi bagian dari program ini, yang tidak hanya menyejahterakan kami hari ini, tapi juga menciptakan warisan berkelanjutan untuk generasi mendatang.