SUMEKS.CO - PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) memulai pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima, sebagai bagian dari upaya peningkatan kelas rumah sakit untuk mendukung layanan Kanker, Jantung, Stroke, dan Uronefrologi (KJSU) di wilayah tersebut.
Hal ini ditandai dengan seremoni peletakan batu pertama (groundbreaking) pada Rabu, 28 Mei 2025, di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat.
Acara ini dihadiri Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, Walikota Kota Bima, H A Rahman H Abidin, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima, Ahmad, Direktur Utama RSUD Kota Bima, Fathurrahman, EVP Divisi Gedung Hutama Karya, Nyoman Endi Mahendra, serta jajaran pejabat terkait.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, dalam sambutannya menekankan pentingnya pembangunan fasilitas kesehatan yang memadai di daerah. Ia menyampaikan bahwa penyakit jantung dan ginjal merupakan kasus rujukan tertinggi ke rumah sakit provinsi.
BACA JUGA:Dukung Program Presiden Prabowo, Hutama Karya Sediakan Akses Layanan Kesehatan Berkualitas
BACA JUGA:Siap-Siap! Junction Palembang Segera Bertarif, Hutama Karya Mulai Lakukan Sosialisasi
Oleh karena itu, pembangunan RSUD Kota Bima akan dilengkapi dengan fasilitas penanganan jantung, stroke, dan layanan hemodialisis (cuci darah), sehingga masyarakat Kota Bima dan sekitarnya tidak perlu melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkan perawatan spesialis.
"Saya dengar jarak ke rumah sakit di provinsi bisa lebih dari tujuh jam. Bayangkan, bagaimana masyarakat bisa bolak-balik berobat sejauh itu, apalagi untuk pengobatan rutin seperti cuci darah. Karena itu, pembangunan rumah sakit ini sangat penting. Kalau saya lihat jadwalnya, mudah-mudahan di kuartal pertama tahun depan sudah bisa selesai dan langsung dimanfaatkan masyarakat," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Penekanan tombol sebagai tanda dibangunnya RSUD Kota Bima oleh PT Hutama Karya. --
Pembangunan RSUD Kota Bima didanai APBN melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Kota Bima dan merupakan bagian turunan dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Kementerian Kesehatan atau Kemenkes RI.
Proyek ini selaras dengan prioritas nasional untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas rumah sakit di 66 kabupaten/kota terpencil, dari Tipe D menjadi Tipe C. Tujuannya, memastikan masyarakat di daerah terpencil memiliki akses layanan kesehatan yang lebih baik dan komprehensif.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung pemerataan akses kesehatan di Indonesia.
"Pembangunan RSUD Kota Bima adalah langkah nyata Hutama Karya bersama pemerintah untuk mempercepat peningkatan kualitas layanan rumah sakit daerah, khususnya di wilayah terpencil. Kami berharap kehadiran fasilitas ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Kota Bima dan sekitarnya," ujar Adjib.