Keluh Kesah Pengrajin Songket di Ogan Ilir, Susah Modal Rela Ambil Upahan Dari Bos Songket

Minggu 01-06-2025,06:09 WIB
Reporter : Julheri
Editor : Julheri

"Di sini, ibu-ibu punya kelebihan, karena pengrajin songket ini memiliki ketekunan, ketelitian, dan konsistensi," puji Gubernur. 

Sebagai pemimpin provinsi, ia mengaku sangat mengapresiasi bagaimana para ibu-ibu ini terus mempertahankan dan menghidupkan tradisi songket. 

BACA JUGA:Pj Wali Kota Palembang Buka Pelatihan Tenun Songket Bagi 50 Anak Putus Sekolah

BACA JUGA:Unici Songket Silungkang: Kain Tradisional Sumbar yang Mendunia Berkat Program UMKM BRI

"Melihat konsistensi dan istiqomah ini seperti apa. Bukan dibuat-buat, tapi memang ahli," ucapnya.

Yang tak kalah penting, para ibu-ibu ini mampu menjalankan peran ganda dengan baik, sebagai pengrajin profesional tanpa melupakan tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga.

Gubernur juga menekankan peran strategis program Koperasi Merah Putih dari pemerintah pusat. 

Pemerintah daerah telah diinstruksikan untuk berkolaborasi erat dengan pemerintah desa mendorong geliat ekonomi masyarakat. 

BACA JUGA:Unici Songket Silungkang: Kain Tradisional Sumbar yang Mendunia Berkat Program UMKM BRI

BACA JUGA:Tak hanya Songket dan Jumputan, Ini 23 Jenis Batik Khas Palembang yang Jarang Orang Ketahui

Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberdayakan masyarakat dari tingkat paling bawah.

Meskipun demikian, Gubernur Herman Deru mengingatkan pentingnya peningkatan kreativitas dan keterampilan. 


Keluh kesah pengrajin songket di ogan ilir, susah modal rela ambil upahan dari bos songket.--

"Bagaimana produksinya, harus disesuaikan dengan keinginan pasar," tegasnya. 

Pemprov Sumsel berkomitmen penuh untuk terus mendukung para pengrajin songket,  tidak hanya sebagai bentuk pelestarian budaya,  tetapi juga sebagai salah satu pilar utama dalam penguatan ekonomi lokal.

BACA JUGA:UMKM Songket Binaan BRI, Ciptakan Pengusaha Berdaya Saing Global dan Sukses Tembus Pasar Internasional

Kategori :