Debat Warganet Soal ODGJ, Teh Novi Beberkan Diagnosa Medis Rifin Dengdeng Mengidap F20 alias Skizofrenia

Sabtu 24-05-2025,10:03 WIB
Reporter : Fadly
Editor : Edward Desmamora

BACA JUGA:Wawancara Rifin Dendeng Ilegal Mahasiswa Perawat Minta Maaf, Motifnya Pasien Membuatnya Terhibur

Namun, yang lebih memprihatinkan adalah bagaimana masyarakat merespons individu dengan gangguan jiwa.

Alih-alih memberikan dukungan dan pemahaman, banyak yang justru memberikan stigma dan penghakiman. Inilah yang dialami Rifin Dengdeng.


Pulang dari rumah sakit jiwa Rifin Dendeng ODGJ waria viral diajak bicara kini sudah nyambung. foto: pratiwinovi.official.--

Padahal, menurut Teh Novi, sebelum mengalami tekanan psikologis yang berat, Rifin dikenal sebagai pribadi ceria dan berbakat, khususnya dalam bidang seni.

Penampilannya yang menyerupai perempuan bukanlah sekadar bentuk ekspresi bebas atau gaya hidup semata, melainkan manifestasi dari luka batin dan trauma masa lalu yang belum tertangani dengan baik.

BACA JUGA:Rifin Dengdeng, ODGJ Ikonik Palembang Mengundang Empati Pratiwi Novianti untuk Berobat ke Jakarta

BACA JUGA:Rifin Dengdeng Merengek Takut Muntah, Teh Novi Bawa ODGJ Ikonik Palembang ke Jakarta

Sayangnya, banyak pihak gagal melihat lebih jauh dari permukaan, memilih untuk menghakimi ketimbang memahami.

Di sinilah peran Teh Novi menjadi penting. Sebagai aktivis kemanusiaan, ia tak hanya menyalurkan bantuan materi, tetapi juga menyediakan pendampingan psikologis, spiritual, dan sosial kepada individu seperti Rifin.

Baginya, kesehatan mental adalah hak asasi manusia yang harus diperjuangkan bersama.

"Kita tidak bisa hanya menilai orang dari luarnya saja. Setiap orang punya cerita, dan banyak dari mereka hanya butuh didengar dan didampingi," ucap Teh Novi dalam salah satu unggahannya.

BACA JUGA:Bukan Hanya Rifin Dengdeng, Berikut Deretan Rekam Jejak Teh Novi Aktivis Sosial Bak Cahaya Bagi ODGJ

BACA JUGA:Teh Novi, Sosok di Balik Harapan Baru Rifin Dengdeng, Aktivis Perempuan yang Mendedikasikan Hidup Bantu ODGJ

Langkah nyata yang dilakukan Teh Novi menunjukkan bahwa masih ada ruang bagi empati dan kepedulian di tengah dunia yang sering kali keras dan menghakimi.

Ia percaya bahwa setiap individu, termasuk mereka yang dianggap berbeda atau mengalami gangguan jiwa, berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk menjalani hidup yang lebih baik.

Kategori :