SUMEKS.CO - Jemaah haji mulai berdatangan ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji, termasuk jemaah haji asal Indonesia..
Terkait penyelenggaraan ibadah haji, dimana haji merupakan ibadah fisik. Jadi sebagai upaya untuk mempersiapkan fisik jelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Terkait hal itu, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jemaah lansia, sakit dan berkebutuhan khusus untuk salat di hotel.
Dikatakan Konsultan Ibadah (Mustasyar Dinny) PPIH Arab Saudi, KH Abdul Moqsith Ghazali, haji adalah ibadah yang berbeda dengan rukun Islam lainnya.
BACA JUGA:Gelombang Kedatangan Jemaah Haji Indonesia Capai 323 Kloter, Masih Berlanjut Hingga Akhir Mei
Tidak ada rukun Islam yang mempersyaratkan mampu fisik kecuali haji.
Dimana seseorang yang berhaji disyaratkan istitthaah, baik maliyah (harta) maupun jasadiah (sehat). Syarat istithaah ini sebagaimana yang difirmakan Allah dalam QS Ali Imran : 97
وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًاۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ
Artinya, “(Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana.” (Surat Ali Imran ayat 97).
"Satu-satunya ibadah yang mempersyaratkan fisik adalah haji. Orang yang sakit tetap wajib salat dan berzakat," kata Moqsith di Makkah.
BACA JUGA:Ratusan Petugas dan Jemaah Haji Bayar Dam melalui Baznas
BACA JUGA:Calon Jemaah Haji Kabupaten OKI Kloter 14 Dilepas Wakil Bupati OKI Masuk Asrama Haji Palembang