Meski cuaca tampak cerah, pihak BMKG telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Bengkulu.
Setibanya di Pulau Tikus, para wisatawan menikmati waktu mereka di pulau kecil yang dikenal karena keindahan laut dan mercusuarnya. Namun petaka datang saat kapal kembali ke kota.
Mesin kapal dilaporkan mati di tengah perjalanan, membuat perahu kehilangan kendali. Tak lama kemudian, gelombang tinggi menghantam dan menggulingkan perahu.
BACA JUGA: Perahu Getek Oleng, 2 Pria Lansia di Muba Hilang Tenggelam, Tim SAR Lakukan Pencarian
Kepanikan melanda. Banyak penumpang tidak mengenakan pelampung. Para kru berupaya menyelamatkan diri dan penumpang, namun dalam kondisi laut yang bergelora, tujuh nyawa tak dapat diselamatkan.
Tim SAR gabungan bersama nelayan setempat bergerak cepat setelah menerima laporan. Proses evakuasi berlangsung dramatis. 97 penumpang lainnya berhasil diselamatkan, sebagian dalam kondisi luka dan trauma.
Tangkapan layar detik-detik sebelum tragedi perahu terbalik diterjang ombak di Bengkulu menewaskan 7 orang wisatawan--
Jenazah para korban dibawa ke Rumah Sakit Harapan dan Doa serta RS Bhayangkara untuk proses identifikasi.
Pemerintah Provinsi Bengkulu langsung bergerak memberikan bantuan logistik dan pengantaran jenazah ke rumah duka.
Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, yang datang langsung ke rumah sakit menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Ia juga menegaskan akan ada evaluasi besar-besaran terhadap izin operasional kapal wisata dan standar keselamatan laut di wilayah Bengkulu.
"Kami tidak ingin tragedi ini terulang. Setiap kapal harus memenuhi standar kelayakan dan keselamatan," ujarnya.
Sementara itu, pihak kepolisian menyatakan telah memulai penyelidikan untuk mengetahui apakah ada unsur kelalaian dari pihak operator kapal. Nakhoda dan pemilik kapal akan dimintai keterangan dalam waktu dekat.
Tragedi ini menjadi pengingat keras bagi semua pihak, baik pengelola wisata, otoritas pelabuhan, hingga wisatawan sendiri, bahwa keselamatan di laut harus menjadi prioritas utama.
Liburan yang diwarnai canda dan tawa berubah menjadi duka hanya dalam hitungan menit karena cuaca ekstrem dan dugaan kelalaian prosedur.