Komentar lainnya dari @NurAdeLestari juga menyuarakan doa, "Semoga lekas sehat kak Rifin, kami tahu kamu orang baik."
Sosok Rifin Dengdeng sendiri diketahui sempat menjalani hidup yang cukup normal sebelum akhirnya jatuh dalam keterpurukan mental.
Ia dikenal memiliki bakat seni dan cukup periang, namun tekanan hidup dan berbagai pengalaman traumatis membuatnya berubah.
Penampilannya yang meniru gaya perempuan bukanlah bentuk ekspresi bebas semata, melainkan bagian dari perjalanan mental yang belum selesai.
BACA JUGA:Tuai Pujian, Damkar Bantu Emak-emak Pulang ke Rumah Orang Tuanya Sebab Sering Ribut Sama Suami
Sayangnya, banyak orang yang lebih memilih untuk menghakimi daripada mencoba memahami.
Sementara itu, Teh Novi dikenal sebagai pejuang kemanusiaan yang telah lama bergerak membantu orang-orang dengan kondisi kesehatan jiwa yang sering terabaikan.
Ia tak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga memastikan pasien-pasien seperti Rifin mendapatkan pendampingan secara psikologis, spiritual, dan sosial.
Baginya, kesehatan mental adalah hak setiap manusia, dan tidak boleh dianggap remeh.
BACA JUGA: ODGJ Tewas Terpanggang di Dalam Bus Bekas Milik Pemda Musi Rawas, Ini Penyebabnya
Kisah Rifin Dengdeng bersama Teh Novi kini menjadi simbol harapan bahwa setiap manusia layak mendapatkan kesempatan kedua.
Di tengah derasnya arus digital dan budaya yang kerap cepat menghakimi, aksi nyata Teh Novi adalah pengingat bahwa empati dan kemanusiaan masih hidup dan tumbuh di hati sebagian masyarakat.
Kisah ini juga menyadarkan kita bahwa di balik setiap penampilan yang dianggap "aneh" oleh masyarakat, bisa jadi ada penderitaan yang tak terlihat mata.
Dan seperti yang tertulis dalam unggahan viral tersebut, "Percayalah dia tidak ingin hidup seperti apa yang kita lihat."