Melalui permainan solid, mereka mengejar ketertinggalan dan menyamakan kedudukan di angka 11-11. Lagi-lagi, Davyskiba tampil sebagai penentu dengan spike tajam yang menembus blok PLN.
Julia Sangiacomo juga tampil konsisten di zona depan dan belakang.
Di kubu Electric PLN, Chacha Devaga Salsabila layak mendapat pujian. Pemain muda ini tampil penuh semangat dan menjadi pengatur ritme permainan dari lini belakang.
Ia beberapa kali sukses menahan bola sulit dan memberikan kontribusi signifikan untuk timnya.
Namun, Petrokimia tampil lebih tenang di poin-poin akhir. Serangan terukur dari Davyskiba dan Sangiacomo sukses mengunci pertahanan Electric PLN.
Set keempat akhirnya ditutup dengan skor 25-21 untuk kemenangan Petrokimia.
Kemenangan ini menjadi penutup manis bagi Petrokimia Pupuk Indonesia yang tampil kompetitif sepanjang musim. Meski gagal mencapai partai final, posisi ketiga tetap menjadi pencapaian membanggakan.
Kehadiran pemain asing berkualitas seperti Davyskiba dan Sangiacomo memberi nilai tambah besar dalam performa tim.
BACA JUGA:Sosok Marko Sedlacek, Cetak 23 Poin Saat Palembang Bank SumselBabel Gilas Bhayangkara Presisi
Sementara itu, Electric PLN harus puas di posisi keempat. Tim ini menunjukkan perkembangan signifikan terutama pada paruh akhir kompetisi.
Meski belum bisa membawa pulang trofi, regenerasi dan talenta muda seperti Chacha bisa menjadi modal penting untuk musim mendatang.
Susunan Skor Pertandingan:
Set 1: Petrokimia 25 – 15 Electric PLN
Set 2: Petrokimia 20 – 25 Electric PLN