PALEMBANG, SUMEKS.CO - Direktur Utama PT Pusri Palembang, Daconi Khotob mengatakan proyek pembangunan pabrik Pusri IIIB menunjukkan kemajuan yang signifikan.
''Masuk tahap konstruksi seperti pemancangan dan pondasi. Struktur atas, serta konstruksi mekanikal termasuk tangki dan perpipaan bawah tanah,'' kata Dirut PT Pusri Palembang Daconi Chotob, Kamis 9 Mei 2025.
Update progres peralatan utama pabrik kini tengah dalam proses fabrikasi di berbagai workshop vendor, dengan sebagian di antaranya telah rampung dan siap dikirim ke lokasi proyek di Palembang.
Pabrik Pusri IIIB akan mengusung teknologi low energy dan ramah lingkungan.
BACA JUGA:AKSI Nyata, Pusri Warga Gelar Gotong Royong Wujud Pelestarian Lingkungan
BACA JUGA:PUSRI Dukung Gerakan Indonesia Menanam, Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Inovasi dan Kolaborasi
Daconi Chotob mengatakan target kapasitas produksi mencapai 1.350 ton amonia per hari (445.500 ton/tahun) dan 2.750 ton urea per hari (907.500 ton/tahun).
Teknologi yang digunakan pada unit amonia adalah KBR-Purifier Process, sedangkan untuk unit urea menggunakan TOYO ACES21.
Keduanya merupakan teknologi mutakhir yang efisien dan sesuai standar internasional.
Dari sisi efisiensi energi, Pabrik Pusri IIIB dirancang untuk mengurangi konsumsi gas bumi secara signifikan.
BACA JUGA:Telkomsel Luncurkan Program JURASIK untuk Pelanggan Prabayar di Sumatera
BACA JUGA:Stok Lama Barang Baru, Samsung Tab A9 atau Infinix XPadlet: Mending Mana?
Rasio penggunaan energi yang dibutuhkan untuk memproduksi urea mencapai 21,97 MMBTu/MT, dan untuk amonia sebesar 32,89 MMBTu/MT, jauh lebih rendah dibanding pabrik lama.
Pembangunan pabrik ini dilakukan oleh konsorsium antara PT ADHI Karya (Persero) Tbk dan Wuhuan Engineering Co., Ltd., yang terpilih melalui proses tender terbuka, transparan, dan objektif.