PALEMBANG, SUMEKS.CO - Kian maraknya Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan orang terlantar di pinggiran jalan poros Kota Palembang keberadaan dinilai sangat meresahkan.
Pasalnya, keberadaan ODGJ dipinggiran jalan poros Kota Palembang dengan tampilan kucel hingga berambut Gimbal kerap meresahkan, lantaran mengganggu pejalan kaki melintas dihadapannya.
Selain itu, orang terlantar serta gelandangan yang masif berdatangan ke kota pempek dinilai mengganggu estetika keindahan kota.
BACA JUGA:Lebaran Pak Agus Tetap Jualan Air Bersih Untuk Makan 300 ODGJ dan Orang Telantar di Palembang
Seperti yang dialami seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta bilangan Jalan A Yani Kecamatan SU I Palembang.
"Pulang kuliah saat nunggu ojek di halte ada ODGJ yang resek mengganggu terkadang minta uang. Jelas kita risih dengan itu," ungkap Rina mahasiswi Fakultas Hukum ini, Senin 5 Mei 2025.
Selain itu, ia juga menyoroti banyaknya Konten Kreator yang Manfaatkan ODGJ dan orang terlantar demi konten untuk Raup keuntungan pribadi.
"Kalau mau dirawat atau diberdayakan ya jangan tanggung. Ini setelah konten selesai dan banyak hasilkan viewer. ODGJ itu kembali ditelantarkan," ujarnya.
BACA JUGA: ODGJ Tewas Terpanggang di Dalam Bus Bekas Milik Pemda Musi Rawas, Ini Penyebabnya
Sementara, Kepala Dinas Sosial Kota Palembang, Ichsan menuturkan bahwa pihaknya bersama Sat Pol PP Kota Palembang rutin melakukan sweeping ke jalanan untuk evakuasi ODGJ maupun orang terlantar.
"Tim Penjangkauan kita keliling ke jalanan. Jika ada laporan maka langsung kita tindaklanjuti untuk diserahkan ke panti sosial," ujarnya.
Sedangkan untuk pemberdayaan para ODGJ serta orang terlantar ini, mala disalurkan ke Sentra Budi Perkasa dari Kemensos.
BACA JUGA:Aniaya ODGJ di Jalan Segaran Palembang hingga Meninggal Dunia, Pipit Dihukum 10 Tahun Penjara