"Itu semuanya anak panti semua yang mengerjakan. Ada yang bisa bantu Alhamdulillah. Kita juga setiap malam rutin menggelar pengajian," ujarnya.
Soal administrasi yayasan, saat ini ada 13 orang untuk mengurusi 300 orang.
"Kami dengan senang hati jika ada relawan yang hendak membantu membekali seperti membuat suvenir atau keterampilan. Seperti cukur rambut, anak panti mahir secara otodidak.
Karena kita memperhatikan kebersihan mendetail, kuku rambut," ungkanya.
Ke depannya, donatur telah menyiapkan lahan sehingga rapat dimanfaatkan rencananya untuk buat pabrik, seperti kerupuk, sehingga beraktivitas yang menghasilkan uang dan saat ini masih bertahap mencari donatur pembangunan.
"Harapan kedepan anak panti punya tempat yang luas dan nyaman sehingga makin banyak penghuninya. Kami juga sementara ini masih mengambil di jalanan. Kami harap kepada pihak pemerintah agar diberikan keringanan, seperti listrik hingga kebutuhan air," katanya.
Menurutnya, hingga kini Kota Palembang banyak ODGJ dan orang terlantar yang meresahkan dan membahayakan bahkan ada menimbulkan korban jiwa.
"Fakir miskin dan orang terlantar dipelihara negara. Namun, nyatanya dipelihara oleh relawan. Jadi, tanggung jawab kami, kita ambil dari jalanan kota rawat sampai meninggal," ujarnya.
Ia menyoroti soal kerap terjadi konten kreator yang memanfaatkan demi keuntungan pribadi.
"Seperti Eksploitasi anak. Ada oknum dalihnya berbuat baik namun Tidak menuntaskan. Hanya memanfaatkan untuk konten untuk meraup keuntungan pribadi. Jadi, mari kita sama-sama memberikan dan menampilkan sesuatu yang Mengedukasi. Mudah-mudahan ada orang baik yang bisa ikut membantu dari berbagai sisi," harapnya.