"Betul, insiden terjadi di Masjid Al Muqsit. Saat ini, pihak imigrasi sudah mengambil tindakan terhadap WNA tersebut untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya dikutip dari berbagai sumber.
Namun saat ditelusuri lebih lanjut, peristiwa perkelahian antar turis Arab dengan marbot masjid tersebut merupakan video lama yang terjadi pada 12 Januari 2025 silam.
Rekaman cctv seorang turis arab terlibat cekcok dengan marbot masjid di Puncak Bogor hebohkan medsos--
Meski begitu, video tersebut kini kembali menyebar luas di TikTok, Instagram, hingga X (dulu Twitter). Ribuan komentar membanjiri berbagai akun yang mengunggah potongan video tersebut.
Mayoritas warganet menyayangkan tindakan sang turis yang dianggap kurang menghormati aturan lokal, apalagi berkaitan dengan adab di tempat ibadah.
"Bukan soal siapa yang salah, tapi kalau sudah masuk masjid, seharusnya sadar aturan lepas alas kaki itu wajib," tulis komentar warganet.
Ada pula yang mencoba melihat dari sisi lain, mengingat kemungkinan adanya kendala bahasa antara marbot dan turis.
"Mungkin dia nggak ngerti? Tapi tetap harusnya sopan, ya, kalau ditegur," komentar akun warganet lainnya.
Fenomena ini kembali membuka diskusi lama tentang pentingnya edukasi kepada wisatawan asing mengenai norma dan budaya lokal, khususnya di daerah-daerah wisata populer seperti Puncak, yang memang kerap menjadi destinasi favorit turis Timur Tengah.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi apakah akan ada sanksi hukum terhadap turis tersebut.
Namun insiden ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak baik warga lokal, pengelola tempat ibadah, maupun wisatawan bahwa rasa saling menghormati dan komunikasi yang baik menjadi kunci menghindari konflik, sekecil apa pun.
Kasus ini mungkin hanyalah salah satu dari sekian banyak potensi gesekan budaya di tengah dunia pariwisata global.
Namun lewat insiden ini, publik diajak untuk kembali merenungkan pentingnya adab, empati, dan pemahaman lintas budaya dalam setiap langkah perjalanan.