Bupati OKI Dukung Program Gerina, Wujudkan Swasembada Pangan Nasional

Kamis 24-04-2025,06:33 WIB
Reporter : Niskiah
Editor : Rahmat

KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Bupati Ogan Komering Ilir, H Muchendi Mahzareki turut menghadiri kunjungan Presiden Prabowo Subianto, dalam rangka peresmian program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina).

Yakni di Desa Sungai Pinang, Kecamatan Rambutan, Banyuasin, Rabu 23 April 2025.

Sebagai salah satu sentra pertanian di Sumsel, Bupati OKI, H Muchendi menyambut baik dan mendukung program Gerina yang di luncurkan Presiden. 

"Gerina ini bukan sekadar seremoni, melainkan gerakan bersama mewujudkan komitmen memperkuat ketahanan pangan di setiap daerah," ujar Bupati Muchendi.

BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Dampingi Presiden Prabowo Lakukan Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi Se-Indonesia

BACA JUGA:Kunjungi Ogan Ilir, Presiden Prabowo dan Mentan Amran Pimpin Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi

Gerina menurut Muchendi akan menjadi motor penggerak semangat masyarakat dalam menciptakan kemandirian pangan.

“Bila semua elemen bisa bersama-sama menjalankan program Gerina, saya rasa ketahanan pangan akan segera tercapai,” kata Muchendi.

Pengagas program Gerina, Ustaz Adi Hidayat menyampaikan perlu adanya kolaborasi sejumlah pihak untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. 

Diantaranya kebersamaan yang menyatu antara pemerintah dengan rakyat untuk membangun kesadaran bahwa ketahanan pangan itu bagian yang penting untuk stabilitas negeri.

BACA JUGA:Besok Presiden Prabowo Bakal Hadiri Tanam Padi Apung di Rambutan Banyuasin

BACA JUGA:Tanam Padi Gogo di Mesuji Raya Dihadiri Dandim 0402/OKI, Tingkatkan Ketahanan Pangan

"Pemerintah memiliki program mandiri pangan, sudah memiliki rancang bangun dan visinya, maka dari rakyat mempersamai sehingga terjadi akselerasi dan membangun kesadaran," ucap Ustaz Adi Hidayat.

Gerina merupakan alternatif metode pertanian inovatif melalui dua metode, Pertama, Si Opung atau Solusi Olah Padi Terapung yang memanfaatkan kolam sebagai media tanam padi bagi masyarakat yang tidak memiliki lahan darat.

"Jadi yang tidak punya lahan, punya kolam bisa dirakit dengan biaya murah dan terjangkau, kemudian bisa diolah dan bisa panen," jelas Ustaz Adi.

Kategori :