BANYUASIN, SUMEKS.CO - Dampak dari efisensi, posko karhutla di wilayah Kabupaten Banyuasin hanya akan disiagakan selama dua bulan.
Hal ini tentunya mengalami penurunan, karena pada Tahun 2024 yang lalu, posko-posko karhutla disiagakan selama empat bulan.
"Ini dampak efisensi," kata Kepala BPBD Banyuasin, Reza Agus Perdana.
Oleh karena itu, personil posko karhutla yang terdiri personil TNI/Polri, Manggala Agni, masyarakat peduli api, TRC dan desa peduli api, mulai siaga diperkirakan pada Bulan Agustus dan September.
BACA JUGA:Daops Manggala Agni Segera Miliki Gedung Forest dan Land Fire Management Center Karhutla di OKI
"Karena itu puncak karhutla," bebernya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuasin menyiagakan 7 posko dari Kecamatan Banyuasin yang ditempatkan di daerah-daerah yang rawan terhadap Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Reza menambahkan pada Tahun 2025 ini, diperkirakan pada Bulan Mei sudah mulai masuk siaga karhutla. "Mei mulai siaga," tukasnya.
Siaga karhutla itu diperkirakan juga sampai November mendatang, tapi tentunya juga tergantung data BMKG. "Bisa berubah cuaca," ucapnya.
BACA JUGA:Kabupaten OKI Masuk Peringkat 5 Pengendalian Karhutla di Sumsel, Ini Upayanya
BACA JUGA:Cuaca OKI Kembali Panas, Polsek Jejawi Gencar Patroli Karhutla, Ini Lokasi Sasarannya
Diakuinya untuk kemarau Tahun 2025 ini kemungkinan lebih kering dibandingkan Tahun 2024 yang lalu, sehingga rawan akan karhutla lebih tinggi.
Oleh sebab itu pihaknya akan menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuka lahan dengan membakar dan lainnya. "Kita akan sosialisasikan," tuturnya.
Untuk daerah beberapa kecamatan yang rawan karhutla yaitu Pulau Rimau, Tungkak Ilir, Tanjung Lago, Rambutan, Rantau Bayur dan Sembawa sebagian Talang Kelapa, Banyuasin I dan Muara Sugihan.