Bersamaan dengan rakernas, Rabu, 23 April 2025, Kepala BNPT Komjen Pol. Eddy Hartono, S.I.K., M.H., secara resmi melantik pengurus FKPT masa bakti 2025–2027 dan menyampaikan pidato kunci yang menegaskan pentingnya strategi nasional kontra-radikalisasi yang adaptif dan berbasis kearifan lokal.
Rangkaian kegiatan Rakernas mencakup:
BACA JUGA:Tindak Lanjuti Temuan Ikan Mati di Sungai Rambang Ogan Ilir, Polsek Muara Kuang Lakukan Pengecekan
BACA JUGA:BRI Bayarkan Dividen Tunai Rp31,40 Triliun, Bukti Kinerja Keuangan Solid dan Komitmen Berkelanjutan
1. Dialog pertukaran gagasan dan Rapat Komisi, membahas isu-isu aktual radikalisme dan strategi responsif di lapangan.
2. Pemutakhiran data dan evaluasi program, termasuk indeks potensi radikalisme dan risiko terorisme 2025.
3. Diskusi lintas bidang melibatkan tokoh agama, budayawan, akademisi, media, psikolog anak, serta musisi dan seniman.
4. Penetapan program kerja FKPT tahun anggaran 2025 untuk implementasi terukur dan akuntabel di seluruh daerah.
BACA JUGA:Klaim Langsung Link DANA Kaget Asli Hari Ini, Cairkan Bonus Saldo Gratis Mulai Rp75.000
BACA JUGA:Yuk, Kaum Mendang-mending Selesaikan Misi Ini! Pasti Cair Saldo DANA Gacor Rp188.000
BACA JUGA:ASIK Misi Tuntas, Nomor WA Kamu Ketiban Rejeki Nomplok Rp 999.000 dari Saldo DANA Gacor Hari Ini
Rakernas ini turut menghadirkan narasumber utama dari internal BNPT dan mitra lintas sektor, antara lain: Sekretaris Utama BNPT Bangbang Surono, Ak., M.M., Deputi 1 BNPT Mayjen TNI Sudaryanto, S.E., M.Han., Brigjen Pol. Tejo Wijanarko, S.I.K..
Direktur Pencegahan BNPT Prof. Dr. Irfan Idris, M.A., hingga para praktisi nasional dari Agama, Sosial dan Budaya, Media, Hukum dan Humas, Pemuda dan Pendidikan, Perempuan dan Anak, hingga Pengkajian dan Penelitian.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi forum konsolidasi dan perumusan strategi nasional pencegahan terorisme.
Tetapi juga menjadi wujud nyata sinergi kebangsaan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam menciptakan Indonesia yang aman, damai, dan tangguh menghadapi segala bentuk ancaman radikalisme.