Selain itu, penyanyi merengue Rubby Pérez yang tampil malam itu juga ditemukan meninggal dunia di lokasi kejadian. Dunia musik Dominika kehilangan salah satu bintangnya.
Tak hanya itu, dua mantan pemain Major League Baseball, Octavio Dotel dan Tony Blanco, juga turut menjadi korban.
Detik-detik atap bangunan sebuah klub malam roboh menewaskan ratusan orang di Republik Dominica--
Nama-nama besar yang gugur dalam insiden ini membuat publik internasional ikut menyoroti tragedi tersebut.
Dunia seolah berhenti sejenak saat kabar demi kabar duka bermunculan dari lokasi kejadian.
Lebih dari 300 petugas penyelamat dikerahkan dalam misi pencarian dan evakuasi korban, dibantu tim bantuan dari Puerto Riko dan Israel, serta anjing pelacak.
Selama dua hari penuh, mereka bekerja tanpa lelah di tengah puing dan harapan yang semakin menipis. Setelah upaya penyelamatan tak lagi membuahkan hasil, fokus bergeser pada evakuasi jenazah dan identifikasi para korban.
Penyebab pasti dari runtuhnya atap klub Jet Set masih dalam penyelidikan. Dugaan awal mengarah pada kelalaian struktur bangunan, namun belum ada pernyataan resmi.
Pihak klub malam tersebut menyatakan siap bekerja sama penuh dengan otoritas untuk mengungkap fakta di balik bencana ini.
Presiden Luis Abinader pun langsung turun tangan. Ia menyampaikan belasungkawa mendalam, menetapkan tiga hari berkabung nasional, dan mengunjungi langsung lokasi tragedi.
Dalam pernyataannya, Presiden menegaskan komitmen pemerintah untuk memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban dan menjamin penanganan tragedi secara transparan dan menyeluruh.
Tragedi robohnya atap klub malam Jet Set bukan hanya meninggalkan luka fisik, tetapi juga trauma mendalam bagi masyarakat Republik Dominika.
Dunia pun ikut berduka, menyampaikan simpati atas insiden yang mengejutkan ini. Tragedi ini menjadi pengingat keras akan pentingnya keamanan bangunan publik dan nyawa yang tak ternilai.