“Mereka (Yaman) adalah tim yang kuat, terorganisir, dan punya kemampuan bagus dalam distribusi bola ke depan. Kami akan berusaha menutup ruang di lini tengah,” ujar pelatih berusia 46 tahun itu.
“Kami tidak akan mengubah strategi secara drastis, karena kami percaya dengan sistem yang sudah kami jalani sejak awal.”
Yaman: Perjuangan Demi Kehormatan dan Negara
Di kubu lawan, Yaman juga datang dengan semangat tinggi, meski mereka harus menelan pil pahit dari timnas Indonesia.
Pelatih Samer Saleh menyatakan bahwa timnya telah melakukan evaluasi menyeluruh, dan mereka akan tampil maksimal dalam laga hidup mati ini.
“Fokus utama kami adalah pada kondisi fisik dan mental pemain. Kami akan memperbaiki kesalahan yang kami lakukan di pertandingan sebelumnya,” kata Saleh.
“Yang pasti, para pemain akan tampil habis-habisan demi kehormatan, kejayaan, dan nama bangsa Yaman.”
Yaman sebelumnya tampil cukup meyakinkan saat melawan Afghanistan, namun kesalahan-kesalahan mendasar, dan kelemahan dalam transisi bertahan membuat mereka kewalahan menghadapi agresivitas Indonesia.
Laga melawan Korea Selatan akan menjadi ujian besar apakah mereka bisa memperbaiki kekurangan tersebut dalam waktu singkat.
Pertemuan Taktik dan Mental
Pertarungan antara Timnas Korea Selatan dan Yaman bukan hanya soal strategi di atas kertas, tapi juga soal mentalitas dan kesiapan fisik.
Kedua tim memainkan dua pertandingan dengan jadwal padat, dan faktor pemulihan kebugaran akan menjadi sangat vital.
Korea diuntungkan dengan margin kemenangan besar yang memberi kepercayaan diri, sementara Yaman harus mengandalkan semangat juang tinggi untuk bangkit dari kekalahan.
BACA JUGA:YAA, Timnas Indonesia U20 Hanya Bermain Imbang 0-0 Lawan Yaman di AFC Asian Cup 2025