Tapi pemain Timnas Indonesia, lanjut Elwan Di Matteo, tetap bisa meredam Korsel dan pemain Korsel tidak bisa memanfaatkan tinggi badannya.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Garuda Muda Terbang Tinggi, Timnas Indonesia U17 Pastikan Tiket ke Piala Asia 2025
“Ya berarti stategi memenangkan bola atas itu karena instruksi pelatih bukan karena tinggi badannya, itu artinya teori si pundit tidak terbukti. “Terdiam pundit itu sekarang”, sindirnya.
Selanjutnya di kolom komentar netizen ramai memberikan responnya:
“Pandit 13-0 bukan,” tanya akun @Cak Victor.
“Jangan gitu ahhhh,” timpal akun @Sukristiyant.
BACA JUGA:Persaingan Final 16 Tim Terbaik Piala Asia U17 2025 di Arab Saudi, Ini Daftarnya
“Yang pernah ngomong, kebobln 3 gol, kita bisa bales 4 gol,” ingat akun @R7Chanel.
“Harus diakui tactical game yg diterapkan Couch Nova tidak beda dengan STY, pola bertahan dan counter attack mengingatkan kita pada STY,” sebut @LIBERO Franz.
“Tidak akan pernah diakui towel, cuma kita yg waras2 yg akan mengakui bahwa coach Nova dan timnas U17 memang hebat dan penuh perjuangan,” puji @ErikDelBosque07.
“Dikira maen bertahan gampang, 90 Menit Bosss, Towel mana paham,” cetus akun @fitriya.
“Indonesia kebanting banget sama korea bodynya, mierza aja disenggol dikit langsung melayang,” kata @ulanja.