Para pelancong domestik yang datang melalui Bandara SMB II juga langsung diarahkan menggunakan LRT sebagai moda transportasi yang paling efisien dan bebas dari kemacetan.
BACA JUGA:LRT Sumsel Tetap Beroperasi Normal dengan Aturan Khusus Selama Bulan Puasa Ramadhan 1446 H
Keunggulan LRT Palembang juga terletak pada konsistensi waktu tempuh.
Dengan jalur khusus bebas hambatan, perjalanan dari Bandara ke pusat kota dapat ditempuh hanya dalam waktu sekitar 40 menit.
Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi pemudik yang ingin membagi waktu antara berkunjung ke rumah saudara dan menjelajahi kota.
Tarif perjalanan yang terjangkau juga menjadi daya tarik tersendiri, yakni sebesar Rp10.000 untuk jarak jauh dan Rp5.000 untuk jarak pendek, tanpa adanya lonjakan harga selama musim Lebaran.
BACA JUGA:Eks Dirjen Perkeretaapian Ngotot Bantah Terima Fee Miliaran Rupiah Dari Proyek LRT Sumsel
BACA JUGA:Senggolan Pengendara Motor, Warga Palembang Ini Meregang Nyawa di TKP Usai Tabrak Tiang LRT
Laporan dari Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan menyebutkan bahwa selama periode Lebaran, jadwal operasional LRT diperpanjang dengan interval keberangkatan diperpendek menjadi setiap 15 menit, guna mengakomodasi tingginya permintaan.
Penambahan petugas operasional dan pengamanan di stasiun-stasiun utama juga dilakukan untuk memastikan kelancaran pelayanan serta menjaga kenyamanan dan keamanan penumpang.
Pengelola juga menerapkan sistem informasi real-time di setiap stasiun agar penumpang dapat memantau jadwal dan posisi rangkaian secara langsung.
Selain dimanfaatkan untuk keperluan wisata dan silaturahmi, LRT juga menjadi transportasi pilihan bagi pemudik yang hendak melanjutkan perjalanan ke luar kota menggunakan kereta api antarkota.
Stasiun LRT yang terhubung langsung dengan Stasiun Kertapati menjadi titik transit penting menuju daerah-daerah seperti Prabumulih, Lubuklinggau, hingga Lampung.