Gedung yang terletak di kawasan bisnis Sathorn itu ambruk dalam hitungan detik setelah gempa utama mengguncang kota.
Beberapa saksi mata melaporkan mendengar suara gemuruh sebelum bagian atas bangunan mulai retak dan runtuh ke bawah, menyeret lantai-lantai di bawahnya dalam efek domino.
Sebuah gedung yang belum selesai dibangun roboh dihantam gempa berkekuatan 7,7 Richter di Bangkok--
"Saya sedang berada di dalam gedung ketika tiba-tiba semuanya berguncang hebat. Dinding-dinding mulai retak, dan kemudian suara keras seperti ledakan terjadi sebelum semuanya runtuh," ujar Somchai, seorang pekerja yang berhasil melarikan diri sebelum bangunan itu roboh.
Tim penyelamat segera dikerahkan untuk mencari korban di bawah reruntuhan. Hingga Jumat sore, belum ada laporan resmi mengenai jumlah korban jiwa, tetapi beberapa orang dilaporkan terjebak di dalam gedung sebelum bangunan itu sepenuhnya roboh.
BMKG melaporkan bahwa gempa ini terjadi akibat aktivitas Sesar Besar Sagaing, salah satu patahan tektonik paling aktif di Myanmar.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki karakteristik strike-slip, atau pergeseran mendatar, yang kerap menyebabkan guncangan kuat di wilayah sekitar episenter.
Getaran kuat juga dilaporkan terasa di beberapa wilayah di China bagian selatan. Meski demikian, hasil pemodelan BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 15.28 WIB, monitoring BMKG mencatat adanya tiga gempa susulan dengan magnitudo terbesar 6,6 SR dan terkecil 4,6 SR. Para ahli memperingatkan bahwa masih ada kemungkinan gempa susulan dalam beberapa jam atau hari ke depan.
Pemerintah Thailand telah mengeluarkan peringatan bagi warga agar tetap waspada dan menghindari bangunan yang mengalami retakan serius.
Sementara itu, pihak berwenang sedang menyelidiki penyebab utama runtuhnya gedung baru tersebut, termasuk kemungkinan kelalaian dalam konstruksi yang tidak mempertimbangkan dampak resonansi tanah.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh berita hoaks yang dapat menimbulkan kepanikan lebih lanjut.
Tim penyelamat terus berupaya mencari korban dan memeriksa kondisi bangunan lain yang berisiko runtuh akibat gempa susulan.
Sementara itu, warga Bangkok masih berupaya memulihkan diri dari kejadian yang mengingatkan mereka pada bahaya laten gempa bumi, meskipun Thailand bukan merupakan negara dengan aktivitas seismik tinggi seperti Indonesia atau Jepang.