"Saya tidak terlalu banyak bertanya apakah video itu sengaja disetting atau tidak, karena dari raut wajahnya terlihat jelas bahwa dia sangat ketakutan. Matanya berkaca-kaca dan terlihat ingin menangis. Yang pasti, saya yakin ada unsur settingan dalam video itu, meskipun mungkin bukan Willie yang mengatur, melainkan kru produksinya," kata SMB IV.
Sebagai tindak lanjut dari kejadian ini, Kesultanan Palembang Darussalam akan mengadakan prosesi adat tepung tawar untuk Willie Salim.
Klarifikasi Willie Salim soal konten rendang yang hilang di kota Palembang--
Tradisi ini merupakan bagian dari adat Melayu Palembang yang diatur dalam kitab Undang-Undang Simbur Cahaya.
Prosesi ini bertujuan untuk membersihkan diri dari kesalahan, terutama dalam hal ucapan atau tindakan yang dianggap menyinggung masyarakat, yang dalam budaya Palembang dikenal dengan istilah "Cempalo mulut".
SMB IV juga menambahkan bahwa dalam pelaksanaan tradisi ini, Kesultanan Palembang akan melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Kebudayaan Kota Palembang dan stakeholder lainnya.
Hal ini dilakukan agar prosesi adat berjalan dengan baik serta dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat luas tentang cara Palembang menyelesaikan persoalan dengan bijaksana dan berbudaya.
"Palembang memiliki cara yang elegan dalam memaafkan seseorang. Kami selalu menjaga adat dan budaya dalam menyelesaikan persoalan. Tradisi ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga bentuk kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun," tuturnya.
Dengan adanya langkah ini, diharapkan permasalahan yang sempat menjadi perbincangan luas terkait video masak rendang di BKB Palembang dapat terselesaikan dengan baik.
Kedatangan Willie Salim ke Palembang untuk menjalani prosesi adat tepung tawar diharapkan bisa menjadi momen rekonsiliasi.
Sekaligus pembelajaran bagi semua pihak, tentang pentingnya memahami dan menghormati budaya setempat dalam membuat konten di ruang publik.