“BRI mempertimbangkan berbagai aspek dalam menentukan pembayaran dividen, di antaranya adalah struktur modal yang solid dan proyeksi CAR yang diperkirakan tetap terjaga di atas 19% dalam jangka panjang,” jelas Hendy.
BACA JUGA:BRI Siapkan Layanan E-Channel Optimal untuk Transaksi Aman dan Mudah Selama Libur Lebaran 2025
BACA JUGA:Kisah Sukses Novi, Pemilik Lapak Unique Kosmetik Malang yang Raup Untung dari KUR BRI
Dalam RUPST kali ini, BRI juga mengumumkan rencana pembelian kembali saham (buyback) sebesar Rp3 triliun.
Buyback akan dilakukan baik melalui Bursa Efek Indonesia maupun di luar bursa, dengan mekanisme yang dapat dilakukan secara bertahap atau sekaligus.
Proses buyback ini akan diselesaikan paling lambat 12 bulan setelah tanggal RUPST.
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan, yang merupakan bagian dari strategi jangka panjang BRI dalam menciptakan nilai lebih bagi para pemegang sahamnya.
BACA JUGA:BRILiaN Fest Ramadhan 1446 H: Diskon Gila-Gilaan, Lelang Emas, dan Cashback Jutaan! Yuk Borong!
BACA JUGA:Sukses di BRI UMKM EXPO 2025, Produsen Wewangian Binaan BRI Siap Go Global
Pada kesempatan RUPST 2025, BRI juga mengumumkan perubahan besar dalam jajaran pengurus perseroan.
Beberapa nama penting dalam struktur manajemen BRI diumumkan akan diberhentikan dengan hormat. Di antaranya adalah Sunarso yang menjabat sebagai Direktur Utama, Catur Budi Harto sebagai Wakil Direktur Utama, dan sejumlah nama lainnya di posisi penting, baik di jajaran direksi maupun komisaris.
Perubahan pengurus ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat kepemimpinan dan mengoptimalkan pengelolaan BRI di masa yang akan datang.
Sebagai pengganti, BRI akan mengisi posisi-posisi yang kosong dengan individu-individu yang diharapkan dapat membawa perusahaan ke arah yang lebih baik lagi.