Insiden Berdarah yang Mengguncang Kepolisian
Tragedi ini bermula ketika tiga anggota kepolisian, termasuk AKP Lusiyanto, melakukan penggerebekan terhadap lokasi perjudian sabung ayam di Kampung Karang Manik.
Namun, penggerebekan berujung baku tembak dengan oknum anggota TNI yang diduga terlibat dalam kegiatan ilegal tersebut.
Insiden ini menyebabkan tiga polisi gugur di tempat.
Selain AKP (Anm) Lusiyanto, dua korban lainnya yang juga gugur dalam insiden ini adalah Aipda (Anm) Petrus Aprianto dan Briptu (Anm) M Ghalib Surya Ganta.
Jenazah ketiganya telah diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung sebelum akhirnya dipulangkan ke kampung halaman masing-masing untuk dimakamkan.
Briptu (Anm) M Ghalib Surya Ganta dimakamkan di Bandar Lampung, sementara Aipda (Anm) Petrus Aprianto dikebumikan di Sumber Agung Buay Madang Timur dan Kapolsek di TPU Sumber Agung, Kecamatan Buay Madang, OKU Timur.
Kapolri menyatakan bahwa pihaknya akan memastikan proses hukum berjalan dengan tegas terkait insiden ini.
"Kami berkomitmen untuk menegakkan hukum seadil-adilnya. Tidak boleh ada kejadian seperti ini lagi. Semua yang terlibat harus mempertanggungjawabkan perbuatannya," tegas Jenderal Listyo Sigit.
BACA JUGA:Mayjen TNI Ujang Darwis, Pangdam II/Sriwijaya di Mata Sahabat, Memang Menonjol Sejak Sekolah
Kenangan Manis Tentang Kapolsek AKP Lusiyanto
Kepergian Lusiyanto meninggalkan kenangan mendalam bagi keluarga dan masyarakat.
Seorang warga Sumber Harjo OKU Timur, mengingat sosok Lusiyanto sebagai polisi yang rendah hati dan sering membantu warga kurang mampu.
"Beliau sering membantu warga yang kesulitan. Kalau ada warga yang sakit dan tidak punya biaya, beliau sering bantu. Kami kehilangan sosok yang benar-benar baik hati," ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh rekan-rekan sejawatnya di kepolisian.