SUMEKS.CO - Cokelat Ndalem, sebuah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak di bidang produksi cokelat lokal, telah membuktikan diri sebagai salah satu pelaku bisnis yang konsisten dalam menghadirkan inovasi dan ketahanan di tengah berbagai tantangan.
Berawal dari kecintaan pada cokelat, Cokelat Ndalem telah berhasil memahami pasar dan menghasilkan produk yang tidak hanya lezat, tetapi juga sesuai dengan selera konsumen.
Meika Hazim, pemilik Cokelat Ndalem, mengungkapkan dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025 bahwa salah satu langkah awal yang paling menantang dalam menjalankan bisnis ini adalah investasi pada mesin cetakan cokelat.
“Fasilitas termahal adalah mesin cetakan. Kami mengalokasikan biaya sekitar Rp2,5 hingga Rp3 juta hanya untuk cetakan sebelum akhirnya mulai berjualan,” ujarnya.
BACA JUGA:BRI Kembali Hadirkan Mudik Aman Bersama BUMN 2025, Fasilitasi Ribuan Pemudik dengan 170 Bus
Kendati demikian, Meika tidak menyerah dan justru melihat ini sebagai investasi jangka panjang untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan tetap unggul.
Pencapaian besar pertama yang diraih oleh Cokelat Ndalem adalah mampu mencapai titik impas sejak tahun pertama berdirinya.
Hal ini tidak terlepas dari strategi yang tepat dalam menjalankan bisnis. Namun, perjalanan mereka tidak selalu mulus. Pandemi Covid-19 sempat menjadi hambatan yang cukup signifikan.
“Setelah pandemi, kami kembali berproduksi secara bertahap dan mempertahankan kualitas produk untuk menjaga kepercayaan pelanggan,” tambah Meika.
Ketahanan dan ketekunan dalam menghadapi masa-masa sulit ini menjadi kunci penting yang memungkinkan Cokelat Ndalem bangkit dan kembali berkembang.
Saat ini, Cokelat Ndalem telah menawarkan berbagai varian rasa cokelat, dan milk chocolate menjadi produk paling diminati di pasar.
Tidak berhenti di situ, Cokelat Ndalem juga terus berinovasi untuk memenuhi selera konsumen yang semakin beragam.