Selain itu, BRI juga bertindak sebagai appointed bank atas penempatan dana valas ke Bank Indonesia, sesuai dengan regulasi yang berlaku.
BACA JUGA:BRI Peduli Selenggarakan Layanan Kesehatan Gratis bagi 13.200 Warga Indonesia
BACA JUGA:Ini Dokumen Lengkap, Syarat Jika Ingin Pengajuan KUR BRI 2025 Cepat Diterima!
Dalam menghadapi fluktuasi nilai tukar yang tidak terduga, BRI menyediakan fasilitas transaksi konversi valas dan hedging. Layanan ini memungkinkan eksportir untuk melindungi nilai tukar mata uang dan mengurangi risiko yang mungkin timbul akibat fluktuasi nilai tukar.
BRI menawarkan fasilitas pembiayaan berbasis DHE yang dapat membantu eksportir memperoleh likuiditas untuk mendanai kegiatan operasional mereka.
Dengan adanya fasilitas ini, eksportir dapat terus menjaga kelangsungan bisnisnya meskipun dana DHE mereka ditempatkan di perbankan dalam negeri.
BRI juga menyediakan layanan fasilitas trade finance yang mempermudah nasabah dalam melakukan kegiatan ekspor. Produk ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam transaksi internasional dan memperlancar kegiatan ekspor-impor.
BACA JUGA:Banjir Terjang Jabodetabek, BRI Peduli Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak
BACA JUGA:BRI Dukung Liga Kompas U-14, Persiapkan Talenta Muda untuk Gothia Cup 2025
Untuk memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi, BRI meluncurkan layanan Qlola by BRI, sebuah platform digital yang memungkinkan nasabah untuk mengelola dan memonitor transaksi secara lebih praktis dan efisien.
"Sinergi antara pemerintah, eksportir, dan sektor perbankan seperti BRI diharapkan dapat menghasilkan implementasi yang optimal dari PP No. 8 Tahun 2025. Kami percaya, kebijakan ini akan membawa dampak positif bagi perekonomian nasional, terutama dalam meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global," pungkas Agus Noorsanto.
Dengan kebijakan ini, diharapkan bahwa sektor perbankan Indonesia, khususnya BRI, dapat berperan aktif dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional melalui pengelolaan dan penempatan dana DHE yang optimal. Hal ini tentunya sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan ekonomi dalam negeri, meningkatkan likuiditas, serta mengurangi ketergantungan terhadap modal asing.
Dalam jangka panjang, kebijakan ini juga berpotensi untuk membawa dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.