Pihak kepolisian dan militer juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengumpulkan bukti-bukti untuk mengidentifikasi pelaku dan motif insiden ini.
Beredarnya Video Penyerangan di Media Sosial
Insiden ini sempat terekam oleh warga dan video penyerangan terhadap markas polisi tersebut menyebar luas di berbagai media sosial, termasuk grup WhatsApp.
BACA JUGA:Putra Palembang Pecah Bintang, Tugas Berat dari JAM-Pidmil kepada Brigjen Andi Suci Agustiansyah
BACA JUGA:Sosok Brigjen TNI Andi Suci Agustiansyah, Putra Palembang yang Pecah Bintang Ternyata Punya Hobi Ini
Dalam video tersebut, terlihat sekelompok orang menyerang Polres Tarakan dan melakukan perusakan.
Di media sosial X (Twitter), sejumlah warganet berkomentar mengenai kejadian ini. Sebagian mendukung tindakan yang dilakukan oleh pihak TNI.
Sementara warganet yang lain meminta agar insiden ini tidak semakin memicu ketegangan antara kedua institusi negara tersebut.
“Benari dulu oknum polisi. Jangan salahkan baju hijau. Tidak mungkin bergerak kalau tidak dimulai,” tulis salah satu pengguna media sosial.
Kodam dan Polda Pastikan Penegakan Hukum
Pihak Kodam VI/Mulawarman menegaskan bahwa penyelidikan masih terus berjalan dan memastikan bahwa kejadian ini tidak akan mengganggu hubungan baik antara TNI dan Polri.
Kapendam menegaskan bahwa motif utama insiden ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
BACA JUGA:Kabur hingga ke Lombok NTT, Begini Pengakuan Kades yang Serang Marbot Masjid di OKU Timur
“Belum bisa dipastikan motifnya karena ini masih dalam tahap penyelidikan. Yang jelas, kemungkinan ada kaitannya dengan kesalahpahaman yang sudah terjadi sebelumnya,” ujar Kolonel (Kav) Kristiyanto.
Sementara itu, pihak Polda Kaltara menyatakan bahwa mereka akan terus bekerja sama dengan pihak TNI untuk menyelesaikan kasus ini secara profesional dan transparan.