Kemampuannya sebagai bek kanan membuatnya cepat berkembang, hingga akhirnya direkrut oleh PKT Bontang setahun kemudian.
Setelah itu, Zulkifli Syukur berpindah-pindah klub, mulai dari Persmin Minahasa, Arema Indonesia, Persib Bandung, Mitra Kukar, Pusamania Borneo, hingga kembali ke PSM Makassar.
Selama kariernya sebagai pemain, ia dikenal sebagai bek yang tangguh, disiplin, serta memiliki jiwa kepemimpinan tinggi.
Pada 2019, Zulkifli Syukur menerima tawaran untuk bergabung dengan Sriwijaya FC (SFC) dengan status pinjaman.
Saat itu, Sriwijaya FC tengah berjuang menghindari degradasi di Liga 2. Kehadiran Zulkifli Syukur memberikan kontribusi signifikan bagi tim, meskipun mereka gagal promosi ke Liga 1.
Setelah satu musim di Palembang, ia kembali ke PSM Makassar sebelum akhirnya menutup kariernya di Adhyaksa Farmel FC. Klub ini juga menjadi tempatnya menapaki awal karier kepelatihan.
Pengalaman ZS3 di Timnas Indonesia
Selain bersinar di level klub, Zulkifli Syukur juga punya catatan apik bersama Timnas Indonesia.
Ia pernah menjadi bagian dari skuad Timnas Indonesia U-23 yang menjalani pemusatan latihan di Belanda.
BACA JUGA:INFO TIMNAS: Daftar Jadi Calon Asisten Pelatih Lokal , Zulkifli Syukur Diseleksi Ketat oleh PSSI
Saat itu di bawah arahan pelatih Foppe de Haan dan Bambang Nurdiansyah.
Puncak kariernya di Timnas Indonesia terjadi pada AFF Suzuki Cup 2010.
Dimana ZS3, menjadi pilar utama dalam skema permainan Alfred Riedl.
Sayangnya, meskipun tampil impresif, Indonesia harus puas menjadi runner-up setelah kalah dari Malaysia di partai final.
Awal Karier Kepelatihan: Dari Adhyaksa Farmel ke Persela Lamongan