Pesannya ini mengingatkan kita untuk selalu berbuat baik kepada orang tua, mengingat kutukan atau doa dari mereka dapat berdampak besar pada hidup kita.
“Menurut Sanak, seberapa besar pengaruh doa orang tua dalam kehidupan,” tandasnya.
Di kolom komentar Warung Kita ramai netizen memberikan tanggapannya, diantaranya @OmoroJapan yang mengatakan Malin Kundng itu cerita rakyat yang berubah jadi dianggap beneran. “Kayak candi di bangun sama jin, jadi harus ada yang berani bicara dan tidak takut kalo ada sejarah yang sebenarnya,” katanya.
“Bukannya, kalau dongen itu cuma cerita, kalau lagenda bisa pernah terjadi,” timpal akun @Suka manas-manasin.
Namun menurut @raden, yang paling benar Cerita Malin Kundang itu lebih ke cerita rakyat. “Jadi bukan dongeng. yang bawa pesan moral, kaya hormat kepada orang tua. Tapi gak bisa dianggap nyata, cuma legenda yg berkembang di masyarakat,” urainya.
“Segala cerita yang perna terjadi di waktu orang tua" kita dulu itu pernah terjadi sampai menjadi cerita di zaman kita sekarang,” demikian menurut @Darwin.m.safar.
“Ya itu emang dongeng Malin Kundang mana ada ceritanya yang asli cuman dibuat-buat film untuk nakut-nakutin anak-anak biar tidak ngelawan sama orang tuanya,” kata @R.
“Pernah gua bilang ke emak² patung itu buatan manusia, dibuat dari kisah/cerita dari masyarakat setempat dulu.
gua langsung di omelin & dibilang sok tau dan jangan ngajarin orang tua yg dah lama hidup,” ungkap @AIM.
“Kan Memeng pelajaran Indonesia banyak berdongeng,” cetus @alfian siboro.