SUMEKS.CO – Meski tidak banyak diminati, beberapa program studi (prodi) di Universitas Sriwijaya (UNSRI) ternyata menawarkan peluang karier yang sangat besar, terutama untuk bekerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Di jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025, ada beberapa jurusan dengan daya tampung cukup banyak dan peminat yang tidak sebanyak jurusan populer lainnya, namun prospek pekerjaan di sektor BUMN cukup menjanjikan.
Jurusan Sepi Peminat Jalur SNBP UNSRI 2025
Ternyata ini jurusan yang gak banyak peminatnya di SNBP UNSRI, tapi peluang kerjanya masih besar.
BACA JUGA:CATAT! Daya Tampung UNSRI Jalur SNBP 2025 Semua Jurusan: 15 Prodi dengan Jumlah KuotaTerbanyak
Inidia 7 Prodi jarang diminati di SNBP 2025 UNSRI, tetapi banyak buka peluang kerja di BUMN.
Ternyata ini jurusan yang gak banyak peminatnya di SNBP UNSRI, tapi peluang kerjanya masih besar di BUMN 2025--Property sumeks.co
1. S1 Fisika
- Daya Tampung 2024 24
- Peminat 64
Peluang Kerja: Program studi Fisika mungkin jarang diminati karena dianggap sulit. Namun, lulusan Fisika memiliki peluang kerja yang luas, terutama di sektor energi, teknologi, dan penelitian. Banyak BUMN seperti PLN dan Pertamina yang membutuhkan ahli fisika untuk berbagai proyek mereka.
2. S1 Pendidikan Masyarakat
- Daya Tampung 2024 20
- Peminat 74
Peluang Kerja: Pendidikan Masyarakat juga termasuk dalam daftar prodi yang kurang diminati. Namun, lulusan ini memiliki peran penting dalam membangun dan mengembangkan masyarakat. Lulusan pendidikan masyarakat banyak dibutuhkan di instansi pemerintah dan BUMN yang bergerak di bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
BACA JUGA:Cara Registrasi Akun SNPMB Sekolah: Cek Seberapa Pontensial Kamu Lulus Jalur SNBP 2025
BACA JUGA:Syarat Lulus SNBP UNSRI 2025 Semua Jurusan! Catat Nilai Raport Rata-Rata yang Harus Kamu Capai
3. S1 Pend Teknik Mesin
- Daya Tampung 2024 20
- Peminat 90
Peluang Kerja: Meski tidak sebanyak jurusan teknik lainnya, Teknik Mesin tetap memberikan prospek kerja yang baik. Lulusan Teknik Mesin sangat dibutuhkan di industri manufaktur, otomotif, dan energi, dengan BUMN seperti PT. INKA dan PT. Pindad yang sering mencari tenaga ahli di bidang ini.