Setelah video insiden pengusiran tersebut viral, publik dan penggemar Khabib bereaksi keras terhadap tindakan maskapai Frontier Airlines.
Tagar seperti #BoycottFlyFrontier dan #StopRacialDiscrimination mulai bermunculan di media sosial.
Banyak yang menilai tindakan pramugari tersebut sebagai bentuk diskriminasi yang tidak dapat diterima.
BACA JUGA:Waktu Tempuh ke IKN Hanya 15 Menit, Ruas Tol dan Bandara Nusantara Selesai 2024
“Kedengarannya seperti @FlyFrontier harus benar-benar melatih pramugari mereka untuk tidak melakukan profiling rasial terhadap penumpang.
Perilaku seperti ini memalukan dan mencoreng nama baik organisasi mereka,” tulis seorang pengguna Twitter.
Manajer Khabib, Ali Abdelaziz, turut angkat bicara mengenai insiden tersebut.
Dalam wawancara dengan MMA Fighting, ia memuji sikap Khabib yang tetap tenang meskipun menghadapi situasi yang provokatif.
“Khabib selalu menunjukkan kelas dan karakter yang luar biasa dalam situasi negatif. Dia adalah contoh yang patut diteladani,” ujar Abdelaziz.
Dukungan dari Dewan Hubungan Amerika-Islam
Menanggapi insiden ini, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) merilis pernyataan yang mendukung Khabib.
Mereka meminta Frontier Airlines untuk segera menyelidiki kebijakan internal mereka dan memastikan tidak ada tindakan diskriminasi terhadap penumpang.
“Kami mendesak maskapai untuk melakukan investigasi menyeluruh dan memberikan pelatihan ulang kepada staf mereka mengenai sensitivitas budaya dan perilaku profesional,” tulis CAIR dalam pernyataan resmi mereka.
Khabib juga memberikan klarifikasi tambahan terkait insiden tersebut, sekaligus mengoreksi informasi yang salah beredar di media.
Ia menegaskan bahwa maskapai yang terlibat adalah Frontier Airlines, bukan Alaska Airlines seperti yang sempat diberitakan sebelumnya.