MUARA BELITI, SUMEKS.CO - Dalam upaya mencegah penyebaran penyakit menular di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan, Klinik Pratama Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti melaksanakan kegiatan skrining Tuberkulosis (TBC) terhadap para warga binaan.
Langkah ini merupakan bagian dari program nasional Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang bertujuan mendeteksi dini penyakit TBC di seluruh Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan di Indonesia.
Penyakit TBC masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat, terutama di lingkungan Lapas yang memiliki potensi tinggi untuk penularan penyakit.
Faktor-faktor seperti kelebihan penghuni (overcrowded) dan kondisi hidup bersama dalam waktu lama meningkatkan risiko penyebaran penyakit ini.
BACA JUGA:Warga Binaan Lapas Muara Beliti Gelar Pertandingan Bola Voli untuk Dukung Pembinaan Fisik dan Mental
Oleh karena itu, kegiatan skrining ini menjadi langkah strategis untuk mencegah dan mengendalikan TBC di lingkungan tertutup seperti Lapas.
Menurut Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Ronald Heru Praptama, pelaksanaan skrining ini sangat penting untuk mendeteksi kasus TBC yang mungkin belum teridentifikasi.
"TBC adalah ancaman kesehatan yang rentan terjadi di lingkungan Rutan/Lapas. Mengingat tingginya risiko penyebaran, perlu dilakukan upaya pencegahan berupa skrining TBC secara aktif. Hal ini juga menjadi bagian dari akselerasi program penanggulangan TBC untuk meningkatkan penemuan kasus yang selama ini tidak terdeteksi," ujarnya.
Skrining yang dilakukan melibatkan beberapa tahapan, mulai dari asesmen hingga wawancara langsung dengan warga binaan.
BACA JUGA:Lapas Muara Beliti Kolaborasi dengan KPKNL Lahat untuk Optimalisasi Pengelolaan Aset Negara
Setiap warga binaan diwawancarai secara mendalam untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka dan mengidentifikasi tanda-tanda atau gejala yang mengarah pada penyakit TBC.
Pendekatan ini bertujuan memastikan bahwa deteksi dini dilakukan dengan cermat, sehingga pengobatan dapat diberikan segera kepada mereka yang membutuhkan.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini tidak hanya menitikberatkan pada aspek medis, tetapi juga memberikan edukasi kepada warga binaan mengenai pentingnya menjaga kesehatan di lingkungan Lapas.