Peristiwa ini terjadi di Jalan Panca Usaha Lorong Wakaf Kecamatan SU I Kota Palembang, pada Rabu 18 Desember 2024.
Mayat ANF diketahui pertama kali oleh orangtua korban yang tergeletak di belakang lemari, sekira pukul 17.00 WIB usai pulang dari pengajian di masjid kediamannya.
Tak terima saudara meninggal dunia secara misterius, Yulis Safitri melaporkan kejadian ini ke SPKT Polrestabes, Palembang, Kamis Desember 2024 malam.
Yulis menjelaskan bahwa peristiwa ini bermula, Rabu 18 Desember 2024 kemarin sekira pukul 13.00 WIB.
Saat itu, adiknya ANF sempat pamit kepada ibunya Asmawati untuk pergi ikut kompetisi minum jamu dengan kakak iparnya inisial RK (terlapor).
Berdasarkan keterangan Ibu Asmawati, bahwa korban diajak kompetisi minum jamu oleh RK. Jika bisa bertahan dan tidak muntah maka akan diberikan imbalan uang sebesar Rp300 ribu.
Selepas itu, Ibu pergi ke masjid dan pulang sekira pukul 15.30 WIB bertemu dengan terlapor RK.
"Ibu bertanya dengan RK bertanya dimana ANF berada, namun yang bersangkutan menjawab bahwa ia tidak tahu keberadaan korban," ujarnya.
Sempat panik, Ibu mengajak keluarga lainnya untuk mencari keberadaan anak perempuannya.
"Saat pulang kerumah RK sudah tidak ada lagi. Kami mendapat kabar dari RD yang menerima pesan dari RK bahwa tidak usah dicari lagi, ANF ada dibelakang lemari," jelasnya.
Mendapati ANF sudah tergeletak tak bernyawa, pihak keluarga langsung membawa korban ke RSUD Bari Palembang.
Kemudian, untuk menindaklanjuti proses tersebut, pihak kepolisian membawa jenazah ANF ke RS Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum dan otopsi.
"Kami tidak terima. Mewakili pihak keluarga untuk itu dilaporkan ke polisi," katanya.
Sementara terkait keberadaan terlapor yang kabur ia berharap segera ditangkap.