Lapas Muara Beliti Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional Lewat Pertanian Brandgang

Selasa 03-12-2024,22:11 WIB
Reporter : Rahmat
Editor : Rahmat

MUARA BELITI, SUMEKS.CO - Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Muara Beliti memanfaatkan area brandgang sebagai lahan pertanian produktif.

Langkah ini juga sejalan dengan visi dan misi pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, yang tertuang dalam "Asta Cita," serta perintah harian Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Melalui program ini, Lapas Muara Beliti tidak hanya berfokus pada pembinaan Warga Binaan, tetapi juga turut serta dalam memperkuat ketahanan pangan di Indonesia.

Kegiatan ini mengajak peran serta Warga Binaan dengan memanfaatkan brandgang, yaitu area kosong yang terletak di antara pagar steril dan tembok luar Lapas, sebagai lokasi untuk menanam berbagai jenis sayuran.

BACA JUGA:Inovasi Kemandirian di Lapas Muara Beliti, Warga Binaan Ciptakan Tempe Berkualitas dan Siap Bersaing di Pasar

BACA JUGA:Perkuat Sinergi Pengawasan, Lapas Muara Beliti Hadiri Rapat TIMPORA 2024 untuk Keamanan Wilayah Lubuklinggau

Pada awalnya, area ini dipenuhi dengan tanaman liar dan tidak terawat, namun kini telah disulap menjadi lahan yang produktif.

Pemanfaatan lahan tersebut menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan produksi pangan Lapas Muara Beliti.

Melalui langkah ini, Lapas Muara Beliti tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan, tetapi juga memberikan pembinaan kepada Warga Binaan dalam bentuk pelatihan keterampilan pertanian yang dapat mereka aplikasikan setelah masa pidana mereka selesai.

Dengan adanya kegiatan ini, Warga Binaan diberikan kesempatan untuk belajar bertani dan mengelola tanaman, keterampilan yang berguna dalam kehidupan mereka setelah dibebaskan.

BACA JUGA:Tingkatkan Kompetensi, Kasubag TU Lapas Muara Beliti Ikuti Diklat Pengadaan Barang dan Jasa

BACA JUGA:Sapu Bersih Narkoba dan Handphone Ilegal, Lapas Muara Beliti Lakukan Razia Massal

Ini menjadi salah satu contoh nyata dari pengembangan potensi diri yang positif, selain menjalani masa pembinaan di dalam Lapas.

Langkah ini juga merupakan tindak lanjut dari perintah harian Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan melalui "Panca Carana Laksya Pemasyarakatan," yang menjadi panduan utama dalam pelaksanaan program-program pembinaan di Lapas.

Salah satu poin utama dalam panduan tersebut adalah pentingnya optimalisasi lahan Lapas untuk mendukung kemandirian dan pembinaan Warga Binaan.

Kategori :