Kini, Kacang Nepo telah berkembang pesat dan memberikan pendapatan yang signifikan. Suparman dan beberapa warga yang ia pekerjakan telah merasakan manfaat langsung dari usaha ini.
BACA JUGA:KUR BRI: Solusi Pembiayaan yang Meningkatkan Daya Saing UMKM Lubuklinggau
BACA JUGA:Bank BRI Tawarkan Beragam Program Tabungan Pensiun Melalui DPLK BRI
Pendapatan Kacang Nepo kini mencapai belasan juta rupiah per bulan. Suparman berharap, dengan semakin banyaknya permintaan, usaha ini dapat berkembang lebih jauh dan melibatkan lebih banyak warga desa.
"Harapannya, UMKM di desa kami semakin maju dan semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya," jelas Suparman.
Suparman juga memiliki impian besar agar produk Kacang Nepo tidak hanya dikenal di lingkup lokal, tetapi juga menjadi ikon kuliner khas Desa Nepo yang bisa dikenal di seluruh Indonesia.
"Kami ingin kacang yang keluar dari desa ini dalam bentuk kemasan yang punya nilai tambah, bukan sekadar bahan mentah lagi," tegasnya.
BACA JUGA:Pinjaman KUR BRI Jadi Pilihan Utama Pelaku Usaha di Kayuagung
BACA JUGA:BRI Raih Penghargaan CEO Terbaik 2024 Berkat Komitmen Pada Keberlanjutan Lingkungan
Program Desa BRILiaN dari BRI memang memberi dampak signifikan terhadap perkembangan usaha Suparman.
Hal ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, yang menegaskan komitmen BRI untuk memberdayakan UMKM di daerah-daerah pedesaan.
“Peran BRI tidak terbatas sebagai lembaga intermediary keuangan, tetapi juga sebagai pemberdaya sosial yang mendorong kemajuan UMKM di desa-desa,” kata Supari.
BRI berharap program ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lainnya dalam mempercepat pertumbuhan perekonomian lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA:BritAma Bisnis: Solusi Tabungan Praktis untuk Pelaku Usaha
Dengan keberhasilan Kacang Nepo, Desa Nepo kini menjadi bukti bahwa inovasi dan pemberdayaan bisa mengubah produk lokal menjadi peluang bisnis yang menguntungkan, dan mengangkat desa menuju kemandirian ekonomi yang lebih baik.