Selama pelatihan, peserta mendapatkan berbagai materi seperti mental wirausaha, validasi produk sesuai dengan kebutuhan konsumen, pencegahan pengiriman pekerja migran ilegal, inovasi produk perikanan, pemasaran dan branding, legalitas usaha, manajemen keuangan, serta praktik pembuatan produk olahan perikanan.
BACA JUGA:BRI Tegaskan Komitmen dalam Memberantas Judi Online, Blokir Lebih dari 3.000 Rekening
Salah satu peserta, Rosidah, mengungkapkan bahwa dia memulai usaha dengan memanfaatkan hasil tangkapan nelayan yang tidak dimanfaatkan.
“Awalnya saya menjual produk ini dengan menitipkannya di warung-warung tetangga, kini sudah mulai memasok ke tempat oleh-oleh dan swalayan,” kata Rosidah yang pernah bekerja di Malaysia selama empat tahun.
Peserta lain, Siti Saniyah, yang sebelumnya bekerja di Yordania dan Dubai, juga merasakan manfaat besar dari program ini.
Kini, ia menjalankan usaha jual ikan segar yang diambil langsung dari suaminya, seorang nelayan.
BACA JUGA:BRIMO: Solusi Perbankan Digital yang Mempermudah Transaksi Sehari-hari
BACA JUGA:BRILink Hadir untuk Meningkatkan Akses Layanan Perbankan di Baturaja
“Saya mendapat pengalaman yang sangat berharga tentang cara menjalankan usaha dan motivasi untuk tidak mudah menyerah,” ujar Siti, yang telah menggeluti usaha tersebut sejak 2017.
Melalui program pemberdayaan ini, diharapkan eks PMI dapat menjadi pilar dalam meningkatkan perekonomian di daerah asal mereka, sekaligus mempercepat proses reintegrasi sosial dan ekonomi setelah kembali ke Indonesia.
BRI Peduli tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga pendampingan berkelanjutan agar para eks PMI dapat terus berkembang dan menciptakan peluang ekonomi bagi diri mereka sendiri dan masyarakat sekitar.