Dalam beberapa kasus, infeksi Clostridium difficile dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pembengkakan usus besar yang parah, lubang pada dinding usus, infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh bahkan kematian.
Meskipun jarang, infeksi Clostridium difficile dapat menyebabkan kematian, terutama pada orang tua dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Orang yang baru saja menjalani operasi atau perawatan di rumah sakit memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi bakteri Clostridium difficile karena paparan bakteri di lingkungan rumah sakit.
Orang tua lebih rentan terhadap infeksi Clostridium difficile karena sistem kekebalan tubuh mereka yang melemah.
BACA JUGA:Naik Banding, Ammar Zoni Justru Nambah Hukuman jadi 4 Tahun
Penggunaan antibiotik jangka panjang dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dalam usus, sehingga memberikan kesempatan bagi Clostridium difficile untuk tumbuh dan berkembang.
Infeksi Clostridium difficile biasanya terjadi melalui kontak dengan tinja yang mengandung bakteri ini.
Spora bakteri Clostridium difficile sangat tahan lama dan dapat bertahan hidup di lingkungan selama berbulan-bulan.
Pencegahannya tentu dengan menjaga kebersihan yang paling utama.
BACA JUGA:Selebgram Cut Intan Nabila Kian Mantap Cerai, Pamit Langsung ke Suami yang Lakukan KDRT
BACA JUGA:Hasil Gelar Perkara! Rezky Aditya Tidak Tebukti Telantarkan Anak, Sepakat Lakukan Tes DNA
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah cara paling efektif untuk mencegah penyebaran infeksi Clostridium difficile.
Rumah sakit harus menerapkan prosedur pengendalian infeksi yang ketat untuk mencegah penyebaran bakteri ini.
Hindari penggunaan antibiotik kecuali benar-benar diperlukan dan ikuti petunjuk dokter.
Jika mengalami gejala infeksi Clostridium difficile, segera konsultasikan dengan dokter.