Kapolsek akhirnya memberikan edukasi kepada anak-anak ini agar tak lagi membuat video semacam itu lagi.
“Lelucon tapi dampaknya luas menimbulkan kegaduhan,” sebutnya.
Kepala Desa Parida bahkan memberikan edukasi kepada semua siswa SD, SMP atau SMA yang ada di wilayahnya agar kejadian serupa tak terulang.
“Anak-anak dari SMA 2 sudah menyampaikan permohonan maafnya,” kata dia.
Kedua siswi yang terlibat dalam pembuatan video prank itu, inisial A dari Desa Gedung Agung dan inisial G dari Desa Tanjung Tawang. Keduanya berteman dan masih sekolah di SMA 02 Muara Pinang.
Kedua siswi ini mengakui semua kesalahannya dan menyatakan menyesal telah membuat video itu.
"Tak ada maksud menakuti siapapun, hanya ingin viral," kata A singkat.
“Saya Adel, dengan ini meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Talang Baru dan Kecamatan Muara pinang atau keluarga yang bersangkutan dan pihak terkait bahwa video itu hanya prank,” kata A.
Perwakilan tokoh masyarakat yang hadir di rumah Kades juga memaafkan kedua siswi ini.
"Kami perwakilan daripada korban menyatakan dengan sesungguhnya setelah mengajakkan negosiasi dari seluruh aparat terkait pihak keamanan, pemerintah desa, dan tokoh masyarakat dan dua keluarga besar maka dapat disimpulkan bahwasannya kedua anak ini A dan G hanyalah untuk membuat video konten semata,” ucapnya.