PALEMBANG, SUMEKS.CO - Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan, Mulyadi, memberikan arahan penting kepada pelamar formasi Penjaga Tahanan Wanita yang mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) berbasis Computer Assisted Test (CAT) dalam proses Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2024.
Dalam arahannya, Mulyadi menekankan pentingnya integritas, semangat, dan kesungguhan dalam menghadapi ujian yang berlangsung ketat ini.
Sebanyak 3.347 pelamar formasi penjaga tahanan wanita telah memulai ujian SKD sejak Rabu, 30 Oktober 2024. Mulyadi menjelaskan, proses seleksi untuk formasi penjaga tahanan wanita baru dimulai setelah formasi Pemeriksa Keimigrasian dan Penjaga Tahanan pria terlebih dahulu menyelesaikan ujian mereka.
“Ini untuk memudahkan proses registrasi dan pemeriksaan, sehingga seluruh proses berjalan lancar,” jelasnya.
BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Percepat Pengelolaan Barang Milik Negara Rusak Berat
Mulyadi juga menyampaikan bahwa hanya ada 41 kuota yang tersedia untuk formasi penjaga tahanan wanita di Kanwil Kemenkumham Sumatera Selatan.
Penempatan nantinya akan mencakup seluruh Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan (UPT) di wilayah Sumatera Selatan, seperti Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Rumah Tahanan Negara (Rutan), Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), Balai Pemasyarakatan (Bapas), hingga Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan).
“Kalian yang mengikuti seleksi kali ini memiliki peluang untuk ditempatkan di berbagai unit pemasyarakatan yang tersebar di Sumatera Selatan. Karena itu, manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya dan tunjukkan performa terbaik kalian,” tegas Mulyadi di hadapan para pelamar, Jumat 1 November 2024.
Pada kesempatan itu, Mulyadi menekankan bahwa pelaksanaan SKD CPNS Kemenkumham tahun ini menggunakan sistem CAT, yang secara langsung terintegrasi dengan pusat.
BACA JUGA:Mengukir Sejarah! Hari ke-9 SKD CPNS Kemenkumham Sumsel, Siapa Raja Skor Formasi Penjaga Tahanan?
Sistem ini memastikan transparansi dan akuntabilitas tinggi dalam proses seleksi. Melalui sistem CAT, hasil ujian dapat langsung diketahui begitu peserta menyelesaikan tes, tanpa ada peluang untuk intervensi atau manipulasi.
“Seleksi dilaksanakan secara terbuka, dan hasil tes bisa langsung diketahui setelah selesai melaksanakan tes. Jadi tidak ada kecurangan, dan hasilnya pun merupakan cerminan dari kerja keras dan usaha dari kalian sendiri,” ujarnya.
Selain itu, Mulyadi menambahkan bahwa keluarga para peserta di rumah juga bisa memantau skor ujian secara real-time melalui kanal YouTube Badan Kepegawaian Negara (BKN), yang memberikan update skor secara langsung untuk transparansi yang maksimal.