HASIL Survey Terbaru HDCU Elektabilitas Capai 65 Persen: Fokus Program

Sabtu 26-10-2024,15:21 WIB
Reporter : Edi Handoko
Editor : Edi Handoko

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Menjelang Pilkada 2024, Herman Deru mengklaim banyak kampanye hitam dan berita hoax dituduhkan kepadanya.

Pemilihan Gubernur Sumatera Selatan (Pilkada Sumsel) pada 27 November 2024, pasangan calon Herman Deru dan Cik Ujang (HDCU) terus menghadapi gelombang kampanye hitam.

Kampanye negatif ini melibatkan fitnah dan informasi palsu yang disebarkan secara masif melalui media sosial.

Intensitas serangan ini meningkat pasca elektabilitas HDCU mencapai 64 persen jauh mengungguli pasangan Eddy Santana Putra dan Rizky Aprilia dengan 10 persen, serta Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati dengan 15 persen.

BACA JUGA:Satu Suara, Satu Tujuan! PKS OKU Timur Deklarasikan Dukungan Penuh untuk HDCU dan Enos-Yudha

BACA JUGA:Solidkan Kekuatan! Herman Deru Kukuhkan Tim Kampanye HDCU di Musi Rawas, Siap Menangkan Pilkada 2024

Survei lain yang dilakukan pada Oktober 2024 oleh lembaga Konsepindo dan Pusdeham juga mengonfirmasi hasil serupa, dengan HDCU mengamankan elektabilitas sekitar 65 persen, meninggalkan pesaing mereka dengan selisih yang signifikan.

Kondisi ini tampaknya memicu lawan-lawan politik untuk melancarkan serangan yang lebih masif dan terfokus pada personalitas Herman Deru.

Alfrenzi Panggarbesi, juru bicara HDCU, menjelaskan bahwa serangan kampanye hitam ini sudah diprediksi jauh sebelumnya.

“Sejak tiga bulan sebelum masa pendaftaran calon, serangan ini sudah dilancarkan. Motifnya jelas, untuk menggagalkan pencalonan Herman Deru karena ada pihak yang takut bertarung melawannya,” kata Alfrenzi kepada wartawan di Palembang.

BACA JUGA:HDCU Optimis Menang Besar di Prabumulih, Herman Deru: Sapu Bersih

BACA JUGA:Warga Desa Sukarami Muba Antusias Sambut Kedatangan HDCU, Herman Deru: Komitmen Sejahterakan Masyarakat

Dalam serangan kampanye hitam tersebut, Herman Deru dituduh terlibat dalam berbagai kasus korupsi, mulai dari korupsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), hingga Bank Sumsel Babel.

Salah satu tuduhan terbaru adalah tidak dibayarnya proyek renovasi rumah pribadi Herman Deru di Gandus, Palembang. “Serangan ini sudah menyasar ranah pribadi, dan intensitasnya semakin meningkat menjelang hari pencoblosan,” tambah Alfrenzi.

Namun, masyarakat Sumsel sudah semakin cerdas dalam menilai informasi. Mereka bisa membedakan mana berita yang benar dan mana yang hanya sekadar fitnah,” tegasnya. 

Kategori :